• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Efek Covid-19, Industri Kapal Pesiar Dunia Berguguran

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
October 12, 2020
in Business
2 min read
0
Efek Covid-19, Industri Kapal Pesiar Dunia Berguguran

Bangkai kapal-kapal pesiar di galangan Aliaga, Turki. Foto : Reuters

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Industri kapal pesiar dunia satu persatu berguguran diterpa oleh badai krisis pandemi global coronavirus (Covid-19).

Sejumlah kapal pesiar mewah milik perusahaan terkemuka di dunia, kini menjelma menjadi tumpukan besi tua. Pemandangan itu terlihat di galangan pembongkaran kapal di Aliaga, Turki.

Cuplikan gambar yang direkam oleh drone di atas galangan itu pada awal bulan ini menunjukkan sejumlah kapal pesiar tengah dipereteli oleh para pekerja. Sebanyak tiga kapal akan masuk ke galangan itu menyusul lima kapal pesiar yang tengah dibongkar. Kapal-kapal mewah itu berakhir di tempat penjualan besi tua.

RelatedPosts

Nongsa D-Town Dirancang Jadi Basis Industri Digital Indonesia-Singapura

Konsumsi Listrik China Lesu, Harga Batubara Turun Tajam

Indonesia Jajaki Potensi Kerjasama Maritim dengan Perusahaan Mexico

Kolaborasi Dubai Islamic Bank dan Bank Syariah Indonesia Mulai Digagas

‘Saatnya Indonesia Hentikan Impor Aspal’

Menurut pimpinan asosiasi industri daur ulang kapal Turki, Kamil Onal, sebelum pandemi melanda dunia, galangan pembongkaran kapal Turki biasanya hanya menangani kapal-kapal kargo dan kontainer.

“Tetapi setelah pandemi, kapal-kapal pesiar mulai beralih haluan menuju Aliaga dengan cara yang sangat tragis dengan jumlah yang signifikan,” kata Kamil dikutip dari ABC.net.au, Senin (12/10/2020).

“Saat ini terjadi justru pertumbuhan di sektor daur ulang kapal karena krisis. Ketika kapal tidak bisa mendapatkan pekerjaan, mereka beralih ke pembongkaran,” imbuhnya.

Kapal-kapal yang datang untuk dibongkar antara lain berasal dari Inggris, Italia dan Amerika Serikat (AS).

Kapal pesiar menjadi kluster paling awal terpapar Covid-19 ketika virus mematikan itu menyebar di seantero dunia awal tahun ini.

Pada bulan Februari, Pemerintah Australia harus mengevakuasi lebih dari 150 warganya yang terjebak di atas kapal pesiar Diamond Princess di lepas pantai Jepang.

Beberapa minggu kemudian, Pemerintah Negeri Kanguru itu juga mengusir kapal pesiar berbendera asing keluar dari perairan Australia – larangan yang baru-baru ini diperpanjang hingga setidaknya 17 Desember mendatang.

Hanya kapal pesiar Ruby Princess yang diizinkan berlabuh di Sydney, seiring adanya penyelidikan khusus yang menemukan bahwa kapal itu terkait dengan setidaknya 28 kematian. Sementara, pada Maret lalu, otoritas AS mengeluarkan perintah stop berlayar untuk semua kapal pesiar. Larangan itu hingga kini masih tetap berlaku.

Onal mengatakan, sekitar 2.500 orang bekerja di dalam sebuah tim untuk membongkar kapal-kapal tersebut. Butuh waktu sekitar enam bulan untuk membongkar sepenuhnya sebuah kapal penumpang.

Galangan pembongkaran kapal itu menargetkan untuk meningkatkan volume baja reklamasi menjadi 1,1 juta ton pada akhir tahun, dari 700 ribu ton pada Januari. (ATN)

Tags: Industri Kapal PesiarTurkiWisata Kapal Pesiar
Previous Post

Indonesia Terima Setoran Pajak Digital Rp97 Miliar dari 6 Perusahaan Global

Next Post

Muhaimin Serukan Pemimpin Dunia Atasi Kemiskinan

Related Posts

Imigrasi Tahan Kapal Pesiar Asing ‘La Datcha George Town’ di Aceh
News

Imigrasi Tahan Kapal Pesiar Asing ‘La Datcha George Town’ di Aceh

February 9, 2021
Wabah Corona Meledak di Turki, 3.013 Kasus Baru dalam Sehari, 501 Tewas
News

Turki Mulai Vaksinasi Covid-19, Menteri Kesehatan Disuntik Pertama

January 14, 2021
China Ratifikasi Perjanjian Ekstradisi dengan Turki
News

China Ratifikasi Perjanjian Ekstradisi dengan Turki

December 29, 2020
Wabah Corona Meledak di Turki, 3.013 Kasus Baru dalam Sehari, 501 Tewas
Travel

Travel ke Turki, Wisatawan Internasional Harus Negatif COVID-19

December 26, 2020
Tegang dengan Yunani, Turki Gelar Latihan Militer di Mediterania
News

Konfrontasi dengan Yunani, Turki Simulasi Perang di Laut Mediterania

December 21, 2020
GEMPA TURKI: 24 Jiwa Meninggal, 804 Orang Terluka
News

GEMPA TURKI: 24 Jiwa Meninggal, 804 Orang Terluka

October 31, 2020
Next Post
Muhaimin Serukan Pemimpin Dunia Atasi Kemiskinan

Muhaimin Serukan Pemimpin Dunia Atasi Kemiskinan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kedubes AS di Indonesia Peringati Pertempuran Selat Sunda
  • Nongsa D-Town Dirancang Jadi Basis Industri Digital Indonesia-Singapura
  • Misi Damai di Indo Pasifik, Prancis Kirim Lagi Kapal Perang ke Laut China Selatan
  • Fantastis, Pendapatan Indosat Ooredoo Tembus Rp27,9 Triliun pada 2020
  • Konsumsi Listrik China Lesu, Harga Batubara Turun Tajam
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.