ASIATODAY.ID, JAKARTA – Nilai ekspor Indonesia ke China diklaim tumbuh 6,4 persen sepanjang Januari hingga Agustus 2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Menurut Duta Besar RI untuk RRC dan Mongolia Djauhari Oratmangun, peningkatan ekspor ini diikuti dengan penuruan defisit perdagangan yang semakin mengecil.
Defisit perdagangan Indonesia dari China dalam periode ini mencapai USD2 miliar. Sementara tahun lalu untuk periode Januari sampai Agustus 2020, Indonesia defisit USD6,6 miliar. Dengan demikian, ada penurunan defisit yang sangat signifikan hingga 69,2 persen.
“Bila tren tersebut terus berlangsung maka diharapkan sampai dengan akhir tahun defisit akan berkurang banyak dibandingkan tahun lalu,” kata Djauhari melalui keterangan tertulisnya, Rabu (7/10/2020).
Menurut data yang dirilis Kepabeanan China, volume perdagangan Indonesia – China pada periode Januari hingga Agustus 2020 mencapai USD48,7 miliar, tumbuh 6,4 persen atau meningkat USD23,3 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara nilai impor Indonesia dari China pada periode tersebut mencapai USD25,4 miliar. Dengan demikian terjadi penurunan sebesar 11,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.
Beberapa produk unggulan dan potensial Indonesia dalam periode ini tercatat mengalami peningkatan nilai ekspor secara signifikan, salah satu yang terbesar adalah Besi dan Baja (HS 72) meningkat 134.3 persen.
Selanjutnya Timah (HS 80) meningkat 1163,6 persen, Aluminium (HS 76) meningkat 4124,1 persen. Selain itu, Sarang Burung Walet (HS 0410) meningkat 90,3 persen, Kertas dan Paperboard (HS 48) meningkat 118,7 persen, Gula dan Produk Gula (HS 17) meningkat 374,6 persen, dan Produk minuman, cairan alkohol dan vinegar (HS 22) meningkat 166,4 persen.
Peningkatan ekspor juga diikuti dengan realisasi investasi China di Indonesia pada periode Januari sampai Juli 2020 telah mencapai USD2,4 miliar, meningkat 9 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Bila diakumulasi dengan investasi dari Hongkong senilai USD1,7 miliar, China plus Hongkong merupakan investor terbesar di Indonesia pada periode kuartal I/2020. (AT Network)
Discussion about this post