ASIATODAY.ID, AMMAN – Pemerintah Indonesia memastikan kepulangan kloter terakhir jamaah umroh Indonesia yang tertahan di Yordania dan tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Arab Saudi.
Jamaah Indonesia yang tertahan di Yordania berjumlah 285 orang dan kini sudah kembali ke tanah air menyusul kebijakan Arab Saudi untuk menghentikan sementara izin masuk ke ngaranya.
Keputusan Arab Saudi menimbulkan kekhawatiran bagi para Jemaah yang tertahan, khususnya terkait dengan kepastian kepulangan mereka.
Pemerintah Indonesia melalui KBRI Amman bergerak cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan hadir untuk para Jemaah di bandara Queen Alia, Yordania.
“Sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri, KBRI Amman telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan perwakilan agen perjalanan, jamaah, dan maskapai penerbangan untuk memastikan kepulangan para jamaah kembali ke Indonesia secepatnya,” ungkap Duta Besar Indonesia untuk Yordania Andy Rachmianto melalui keterangan tertulisnya yang diterima Sabtu (7/3/2020).
Indonesia melakukan upaya semaksimal mungkin agar para Jemaah mendapatkan hak-haknya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Yordania merupakan salah satu destinasi ziarah bagi jamaah umroh plus asal Indonesia yang umumnya dirangkaikan dengan ziarah ke Mesjid Al-Aqsa di Palestina.
Sejumlah situs-situs sejarah Islam di Yordania yang sering dikunjungi jamaah umroh Indonesia antara lain Gua Kahfi (Ashabul Kahfi), situs perang Mu’tah dan perang Yarmouk, makam para sahabat Nabi, dan Laut Mati.
Dalam tiga tahun terkahir, jumlah wisatawan Indonesia ke Yordania mengalami kenaikan 30 persen hingga mencapai lebih dari 45.000 orang setiap tahunnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post