ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gelombang investor global mengincar investasi di kawasan Subang Smartpolitan, Jawa Barat (Jabar).
“Hingga Januari 2021 kami telah menerima pernyataan minat investasi dari 60 investor global di kawasan Subang Smartpolitan. Investor tersebut didominasi dari Jepang, China, Korea, Eropa juga Indonesia,” ujar Sales Manager PT Suryacipta Swadaya, Binawati Dewi dalam keterangan resmi, Jumat (26/2/2021).
PT Suryacipta Swadaya merupakan anak perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang kini menjadi pengembang dan pengelola Subang Smartpolitan.
Dewi menjelaskan, total lahan di kawasan Subang Smartpolitan yang diminati oleh para investor tersebut sudah mencapai lebih dari 200 hektare. Investor tersebut berasal dari sektor otomotif, manufaktur, logistik, consumer goods, pharma and medical equipment, high precision industries, information technology, dan building material.
“Bahkan hingga November 2020 lalu, sudah ada dua perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan logistik telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara resmi atas lahan industri di Subang Smartpolitan,” jelasnya.
Meskipun di tengah pandemi, animo investor setelah groundbreaking sangat tinggi. Tercatat sudah belasan perusahaan Indonesia dan asing telah melakukan kunjungan langsung ke Subang Smartpolitan. Beberapa perusahaan lainnya pun dijadwalkan untuk melakukan kunjungan dalam waktu dekat. Adapun sampai saat ini proses negosiasi berjalan positif.
Tidak hanya minat pada lahan industri, kata Dewi, banyak inquiry juga datang untuk lahan komersial. Saat ini, perseroan sedang dalam tahap finalisasi pembicaraan dengan salah satu rumah sakit ternama di Jakarta. Secara simultan, perseroan juga sedang berkomunikasi dengan customer yang berniat membangun hotel.
“Keberadaan area smart core memang diperuntukkan untuk hotel, rumah sakit, komersil, sarana pendidikan dan hiburan,” tandasnya.
Subang Smartpolitan berada di lokasi yang strategis yakni berada di jantung Rebana Metropolitan yang hanya berjarak sekitar 70 kilometer (km) ke Bandara Kertajati dan 40 km ke Pelabuhan Patimban yang baru saja melakukan soft launching pada Desember 2020 lalu.
Secara terpisah, pembangunan Patimban sebagai pelabuhan terbesar ke-2 di Indonesia untuk ekspor-impor sebelumnya diakui perseroan dapat memberikan multiplier effect bagi kawasan industri. Selain itu pembangunan akses tol Cipali-Patimban juga sangat strategis karena diharapkan bisa mengurangi ongkos logistik.
SSIA yang merupakan emiten pengembang lahan industri tersebut, pada tahun 2021 ini dikatakan Investor Relation Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman telah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp750 miliar.
Mayoritas anggaran tersebut untuk menambah lahan dan mengembangkan proyek. Salah satu rencana perseroan adalah mengakuisisi lahan seluas 160 hektare di Subang.
“Kami akan meningkatkan akuisisi lahan pada tahun 2021,” ungkap Erlin. (ATN)
Discussion about this post