ASIATODAY.ID, JAKARTA – Gerakan dedolarisasi di Asia Tenggara makin menguat. Negara-negara di kawasan itu lebih mengutamakan mata uang lokal dalam transaksi.
Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand menyepakati untuk memperkuat kerja sama guna mendorong penggunaan mata uang lokal (Local Currency Transaction/LCT) masing-masing negara dalam transaksi bilateral antara Indonesia dan Thailand, Indonesia dan Malaysia, serta Thailand dan Malaysia, yang telah diimplementasikan sejak 2018.
Penguatan kerja sama tersebut dilakukan melalui perluasan penggunaan mata uang lokal pada transaksi lintas batas yang lebih luas dari cakupan perdagangan dan investasi langsung (direct investment) saat ini, serta melalui sinerginya dengan inisiatif sistem pembayaran lintas negara untuk penyelesaian transaksi dalam mata uang lokal yang lebih mudah diakses dan efisien.
Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui seremoni penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Gubernur Bank Negara Malaysia, Abdul Rasheed Ghaffour, dan Gubernur Bank Thailand, Sethaput Suthiwartnarueput, pada Jumat (25/8) di sela-sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN (AFMGM) ke-10 di Jakarta, Indonesia.
Kesepakatan ini juga menunjukkan komitmen Bank Indonesia, Bank Negara Malaysia, dan Bank of Thailand untuk memperkuat kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral antar ketiga negara tersebut.
Kerja sama ini menandai tonggak utama dalam memperkuat transaksi lintas negara antara Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Ketiga bank sentral meyakini bahwa hal tersebut akan memberikan kontribusi positif bagi stabilitas pasar keuangan serta pendalaman pasar keuangan dalam mata uang lokal di ketiga negara.
“LCT merupakan ekspansi dari LCS, menggunakan mata uang lokal yang tidak hanya untuk transaksi perdagangan dan investasi, tapi juga transaksi sistem pembayaran lintas batas,” kata Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Perry mengatakan, kerja sama LCT tersebut akan mendorong stabilitas ekonomi makro, sistem keuangan, serta bermanfaat untuk menahan dampak dari gejolak eksternal yang meningkat di negara-negara berkembang.
“Nota Kesepahaman ini mencerminkan upaya berkelanjutan dari ketiga bank sentral untuk lebih meningkatkan kerangka kerja mata uang lokal yang sudah ada, dengan memperluas penggunaan mata uang lokal yang mencakup transaksi giro, neraca modal, dan neraca keuangan,” tuturnya. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post