ASIATODAY.ID, NEW DELHI – Sebuah badan penelitian di India memperingatkan akan kemungkinan munculnya wabah baru di China yang lebih ganas.
Badan penelitian biomedis India, Indian Council of Medical Research (ICMR), pada Selasa (29/9/2020) mengungkapkan keprihatinan tentang wabah virus lain di China, Virus Cat Que (CQV). Virus yang terdapat pada nyamuk dan babi itu memicu kekhawatiran akan dampaknya secara global.
Menurut penelitian itu, kehadiran CQV terdeteksi pada nyamuk Culex di China dan babi di Vietnam, memperlihatkan kerentanan negara-negara Asia akan virus tersebut.
Sebuah studi oleh ICMR yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Indian Journal of Medical Research mengungkapkan bahwa CQV dapat menyebabkan penyakit demam, meningitis, dan ensefalitis pediatrik pada manusia.
Para ilmuwan di National Institute of Virology, Pune di bawah ICMR, menemukan antibodi untuk virus itu di dua dari 883 sampel serum manusia yang diuji dari seluruh negeri. Hasil itu menunjukkan bahwa kedua orang ini pernah tertular virus.
“Semua sampel serum manusia (n = 1020) yang diskrining untuk mengetahui adanya CQV menggunakan RT-PCR waktu nyata ditemukan negatif. Positif antibodi Anti-CQV IgG tercatat dalam dua dari 883 sampel serum manusia yang diuji.
“Eksperimen kerentanan virus menunjukkan tiga spesies nyamuk, yaitu Aedes aegypti, Culex quinquefasciatus dan Cx. tritaeniorhynchus mendukung penggandaan CQV dengan jalur intratoraks serta membran buatan / makanan oral,” tulis abstrak penelitian tersebut sebagaimana dilansir dari Sputnik, Rabu (30/9/2020).
Menurut ICMR, nyamuk India rentan terhadap CQV, yang juga bisa menjadi masalah kesehatan masyarakat. (ATN)
Discussion about this post