ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd James Austin III untuk bersama-sama menegaskan kembali kekuatan pilar pertahanan Kemitraan Strategis, di Gedung Pentagon, Amerika Serikat, Kamis (24/8/).
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Amerika Serikat telah memutuskan bersama untuk melestarikan hukum dan norma internasional, meningkatkan kemampuan keamanan dan pertahanan bersama, dan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip demokrasi bersama.
Menhan RI Prabowo dan Menhan AS Austin juga membahas komitmen Amerika Serikat dan Indonesia, sebagai dua negara demokrasi terbesar di dunia, terhadap supremasi hukum dan profesionalisasi kedua angkatan bersenjata.
“Terima kasih sekali lagi atas sambutan luar biasa yang diberikan kepada saya. Mari kita berupaya meningkatkan dan memperkuat persahabatan dan kerja sama antara AS dan Indonesia,” tulis Menhan Prabowo dalam unggahan foto di akun Instagramnya.
Pada tahun ini, Taruna Indonesia dari TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Udara, dan Angkatan Laut telah melanjutkan studi di Amerika.
Ini merupakan pertama kalinya Indonesia dapat mengirim taruna pendidikan kedinasan AKMIL untuk menjalani pendidikan di AKMIL bergengsi AS.
“Terima kasih telah mewujudkan hal ini. Para pemuda dan pemudi kami, para kader telah diterima di akademi angkatan bersenjata Amerika Serikat. Ini merupakan sejarah pertama dan saya sangat bangga karenanya,” ungkap Menhan Prabowo.
Peluang ini berpotensi membina hubungan yang lebih kuat antara para pemimpin militer kita di masa depan. Saat ini terdapat 7 taruna yang sedang menjalani studi di Amerika.
Saat ini, tiga Taruna AAL sedang melakukan pendidikan di US Naval Academy (USNA), tiga orang Taruna AAU di US Air Force Academy (USAFA), dan satu Taruna Akmil di US Military Academy (USMA).
Menteri Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas pendidikan lebih dari 7.000 personel militer dan warga sipil Indonesia di Amerika Serikat, serta dana pelatihan dan pendidikan yang telah diberikan kepada pelajar Indonesia oleh Amerika Serikat sejak tahun 1970.
“Kami memiliki tekad yang sama untuk lebih memperkuat hubungan kita, memastikan bahwa hubungan tersebut kuat dan mampu memanfaatkan peluang masa depan dan mengatasi tantangan yang muncul dalam iklim geopolitik yang semakin kompleks,” ujar Austin.
Selain itu, Menhan RI Prabowo dan Menhan AS Austin juga sepakat bahwa ASEAN Outlook on the Indo-Pacific dan Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama, seperti komitmen untuk menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan melalui Sentralitas ASEAN, dan bekerja sama dengan mitra yang memiliki tujuan yang sama, serta berkomitmen terhadap tatanan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post