ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus bergerak cepat untuk memperkuat hubungan dagang di tingkat global.
Saat ini, Kementerian Perdagangan sedang fokus merampungkan 11 perundingan dagang.
“Saat ini, terdapat 11 perundingan dagang yang sedang berjalan. Salah satu yang paling besar adalah Indonesia-EU CEPA yang akan memasuki putaran ke-10 dan rencananya dilakukan dalam waktu dekat,” jelas Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga dalam keterangannya dikutip Selasa (12/1/2021).
Selain dengan Eropa, Jerry menerangkan perundingan lain masih berlangsung melalui forum-forum bilateral dengan beberapa negara seperti Turki, Pakistan, Bangladesh, Iran, dan Tunisia.
Spesifiknya, perundingan kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) yang paling Intens yakni Indonesia dengan Uni Eropa dan Turki, Indonesia-Pakistan TIGA, Indonesia-Bangladesh PTA, Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Iran PTA, dan Indonesia-Mauritius PTA.
Selain itu, ada pula Indonesia-Morocco PTA, ASEAN Economic Community (AEC), peninjauan ASEAN-India FTA, dan peninjauan ASEAN-Australia-New Zealand FTA.
Sejumlah negosiasi dagang yang berhasil dirampungkan sepanjang 2020 diantaranya adalah Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) yang ditandatangani pada 15 November 2020 dan memasuki proses ratifikasi, serta Indonesia-Korea CEPA yang ditandatangani pada 18 Desember 2020.
Sementara itu, perjanjian dagang yang telah mulai berlaku pada 2020 antara lain Indonesia-Australia CEPA yang implementasinya dimulai pada 5 Juli 2020, ASEAN-Hong Kong, China FTA and Investment Agreement yang mulai berlaku pada 4 Juli 2020, serta ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang berlaku mulai 20 September 2020.
“Tahun ini kami optimis bisa menyelesaikan perjanjian-perjanjian yang selama ini belum tersentuh di negara-negara nontradisional,” tandas Jerry. (ATN)
Discussion about this post