ASIATODAY.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK)mengungkapkan ketertarikan sejumlah investor asal Inggris untuk memperbanyak investasinya di sektor jasa keuangan, terutama untuk pembiayaan ramah lingkungan (green financing) dan pembiayaan yang menunjang pencapaian program pembangunan berkelanjutan.
Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, ketertarikan investor Inggris itu terlihat dalam ajang finansial ‘United Kingdom Financial Services Dialogue 2019’ di akhir Agustus 2019 ini.
Dengan minat investasi yang tinggi dari pelaku ekonomi global kata Wimboh, pemerintah dan regulator industri keuangan di Indonesia akan mengantisipasi tantangan-tantangan ekonomi global agar ketahanan ekonomi domestik terjaga dan mampu menjaga iklim investasi.
“Hal itu dilakukan dengan berbagai kebijakan yang antisipatif, di antaranya pemerintah meluncurkan berbagai insentif pajak untuk menarik investasi masuk ke Indonesia dan Bank Indonesia sendiri telah menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin ke level 5,5 persen dalam dua bulan terakhir untuk antisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global,” terang Wimboh dikutip dari keterangan resminya, Rabu (28/8/2019).
Sejauh ini, OJK telah bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun daerah, Kamar Dagang dan Industr (Kadin)i, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan pelaku di industri keuangan untuk pengembangan sektor unggulan mulai pariwisata, manufaktur, pertambangan, agribisnis dan perikanan.
“Pengembangan sektor unggulan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor dan substitusi impor, membuka lapangan kerja dan meningkatkan basis pajak,” jelas Wimboh.
Dalam ‘United Kingdom Financial Services Dialogue 2019’, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins menjelaskan, Inggris sudah memposisikan diri sebagai mitra bagi Indonesia guna berkolaborasi dalam green financing, pembiayaan syariah (Islamic finance), dan perusahaan finanasial berbasis teknologi (fintech).
Hingga saat ini, pinjaman untuk sektor industri ramah lingkungan (green loans) di Indonesia mencapai USD133 miliar, surat utang untuk sektor ramah lingkungan dengan nilai emisi USD169 juta dan surat utang syariah pemerintah untuk sektor ramah lingkungan mencapai USD2 juta. (AT Network)
Discussion about this post