ASIATODAY.ID, JAKARTA – Geliat investasi industri baterai dan kendaraan listrik di Asia kian kompetitif.
Pasalnya, Vietnam akan ikut ambil bagian di segmen industri tersebut.
Mengutip Bloomberg pada Minggu (12/12/2021), Vietnam akan segera membangun pabrik pembuatan baterai kendaraan listrik untuk memasok kebutuhan mobil dan angkutan bus di negaranya.
Vietnam VinFast akan menginvestasikan 4 triliun dong atau USD173,7 juta untuk fase pertama.
Perusahaan induknya, Vingroup menyatakan dalam bahwa pabrik ini rencananya akan memproduksi 100.000 baterai Lithium per tahun.
Pada tahap kedua, pabrik ini akan memperluas produksinya termasuk sel baterai dan memproduksi 1 juta bateri per tahun.
VinFast, yang berencana membangun pabrik di AS pada akhir 2024, meluncurkan dua SUV listriknya – VF e35 dan VF e36 – di Los Angeles Auto Show pada November. Perusahaan menargetkan pesanan pertamanya untuk pasar global pada paruh pertama tahun 2022.
Di pasar Vietnam, perusahaan akan meluncurkan mobil listrik pertamanya ke pelanggan domestik pada 25 Desember.
VinFast merupakan perusahaan yang didirikan oleh Pham Nhat Vuong, orang terkaya di Vietnam. Perusahaan ini didedikasikan untuk melawan pengusaha Tesla dan General Motors di AS untuk memenangi pasar mobil listrik.
Berinvestasi USD2 miliar atau setara Rp28,88 triliun, grup tersebut akan mengembangkan mobil listrik dan sekaligus model penyewaan baterai sebagai pijakan bisnisnya di AS.
Di Vietnam, VinFast adalah merek mobil nomor lima terbesar. Pada tahun depan merek ini akah mengaspak di Amerika Utara dan Eropa, sehingga akan bersaing melawan Volkswagen dan Toyota.
VinFast menjalankan strategi bisnis dengan skema penyewaan kendaraan untuk membuat mobil listrik lebih terjangkau. Skema tersebut mengurangi biaya baterai, salah satu komponen paling mahal pada mobil listrik.
Sejauh inin VinFast telah meluncurkan SUV listrik yang diklaim sebagai salah satu mobil termewah saat ini.
Di Vietnam pabrik VinFast berkapasitas produksi 250.000 unit mobil setiap tahun. Namun penjualan tahunan sekitar 30.000 unit pada 2020, hanya pasar Vietnam.
Di AS, VinFast berencana menjual mobil secara online untuk mengurangi biaya jaringan dealer. (ATN)
Discussion about this post