ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perkumpulan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) mengajak Group of Seven (G7) untuk mempercepat pemulihan sosial ekonomi berkelanjutan dan inklusif untuk pertumbuhan bersama.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi mengungkapkan hal itu saat menghadiri pertemuan ASEAN-G7 Foreign and Development Ministers Meeting yang berlangsung secara hibrida dari Liverpool, Inggris.
Pemulihan sosial ekonomi ini disampaikan dalam konteks penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Menlu Retno mengatakan, Sekjen ASEAN telah menyampaikan apresiasinya terhadap mitra-mitra ASEAN, termasuk G7, dalam mengatasi pandemi saat ini dan persiapan menghadapi krisis kesehatan yang mungkin terjadi di masa mendatang.
“Sekjen ASEAN menegaskan arti penting multilateralisme dan peran institusi multilateral dalam penanganan pandemi. Untuk itu, ASEAN mengajak G7 bekerja sama untuk mempercepat pemulihan sosial ekonomi yang berkesinambungan dan inklusif untuk pertumbuhan bersama,” kata Menlu Retno.
Menlu Retno menekankan arti strategis kemitraan ASEAN dan G7 dalam mengatasi tantangan-tantangan global terkini. Kemitraan ini dinilai penting, terutama pada tahun depan karena tiga negara ASEAN memegang jabatan ketua, yakni Indonesia di G20, Kamboja ASEAN dan Thailand APEC.
“Saya juga menyampaikan bahwa selama beberapa dekade, ASEAN telah menjadi penentu perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan. Sementara G7 telah menunjukkan kepemimpinan global dalam mengatasi tantangan global,” tutur Menlu Retno.
“Dan saya memberikan penekanan pentingnya kerja sama pada dua hal, yaitu upaya mengatasi pandemi dan pemulihan ekonomi,” sambungnya.
Mengenai upaya mengatasi pandemi Covid-19, Menlu Retno tidak hanya menekankan pentingnya kesetaraan akses vaksin, namun juga membangun arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat.
Sementatra mengenai kerja sama percepatan pemulihan ekonomi, ia menyampaikan pentingnya mobilitas bisnis dan rantai pasok global yang aman.
“Dan juga pentingnya mengembangkan arsitektur ekonomi dan finansial global yang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.
“Kemitraan ASEAN-G7 ini dapat menjadi contoh kolaborasi yang baik. Dan kemitraan semacam ini, saya sampaikan sangat diperlukan dalam membangun dunia yang inklusif, lebih hijau, dan berkelanjutan,” tandas Menlu Retno. (ATN)
Discussion about this post