ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, diantaranya dengan menangkap peluang momentum relokasi investasi asing. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan memberikan dukungan dalam pembangunan mega proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Pembangunan KIT Batang sendiri difokuskan pada pembangunan klaster 1 seluas 3.100 hektare yang dibagi menjadi 3 fase. Pembangunan fase 1 seluas 450 hektare telah selesai untuk infrastruktur dasar di dalam kawasan.
Dengan perkiraan total investasi mencapai Rp165 triliun, seluruh area pada fase 1 ini telah terisi tenant baik investor asing dan domestik, diantaranya dari negara Korea Selatan, Taiwan, Belanda, dan Inggris.
Adapun fokus pengembangan industri pada fase 1 ini diantaranya kimia, otomotif, tekstil, logistik, ICT dan high tech.
Untuk memastikan progres KIT Batang, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Percepatan Pengembangan KIT Batang menegaskan adanya dukungan Pemerintah.
“Saat ini KIT Batang telah memiliki direktur utama baru. Nanti beliau ini yang akan membantu berbagai kendala yang dihadapi para tenant di sini,” kata Menko Airlangga saat melakukan kunjungan ke KIT Batang di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (13/10/2022).
Saat ini, KIT Batang yang memiliki luas sekitar 4.300 hektare telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Berbagai fasilitas juga telah ditawarkan untuk para calon investor, termasuk jaringan gas pipa transmisi yang telah dibangun serta ditargetkan selesai pada 2023 dan target operasional pada 2024.
Infrastruktur pendukung di KIT Batang fase 1 juga ditargetkan akan beroperasi pada semester I 2024 baik jaringan gas, listrik, air baku, dan infrastruktur lainnya, sehingga tenant dapat mulai beroperasi pada tahun 2024. Sebagai infrastruktur pendukung juga telah dibangun rumah susun sebanyak 10 tower dengan daya tampung sekitar 2.570 orang, yang utamanya ditujukan untuk menampung tenaga kerja dari para tenant.
Secara khusus Menko Airlangga juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh instansi yang telah mendukung pembangunan KIT Batang dan memberikan arahan kepada seluruh pihak yang terkait untuk dapat mendukung secara penuh percepatan pembangunan KIT Batang.
Melalui investasi dan ekspor produk yang dihasilkan oleh industri di Kawasan KIT Batang diharapkan dapat ikut memberikan dampak langsung yang signifikan pada penguatan perekonomian Indonesia.
Pembangunan KIT Batang juga diharapkan tidak berhenti pada penyediaan infrastruktur fisik semata, tetapi lebih jauh lagi mampu menciptakan multiplier effect kepada perekonomian daerah serta meningkatkan partisipasi Indonesia dalam global value chain melalui ekspor produk manufaktur unggulan dengan nilai tambah yang tinggi. (ATN)
Discussion about this post