ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte akan membuka pintu perbatasan dan memperbolehkan warga negaranya bepergian secara domestik mulai 3 Juni 2020.
Pemerintah pada Sabtu (16/5/2020), menyatakan warga negara Italia akan diizinkan melakukan mobilitas secara normal. Keputusan tersebut diikuti dengan pembukaan sejumlah bisnis pada 18 Mei 2020.
Portugal, Spanyol, dan Yunani juga melakukan pelonggaran yang sama, mengindikasikan adanya optimisme bahwa periode pemulihan sudah di depan mata.
Keputusan tersebut diumumkan setelah Italia mencatatkan penurunan kematian menjadi 242 pada Jumat (16/5/2020) dari 262 pada hari sebelumnya dan jumlah kasus baru menyentuh level terendah selama empat hari.
Pada saat yang sama, Italia memperbolehkan sektor manufaktur dan konstruksi untuk beroperasi penuh pada awal bulan ini. Pelonggaran juga diberikan pada masyarakat yaitu jogging atau mengunjungi keluarga.
Sebelumnya, pemerintah telah mengguyur stimulus kedua senilai 55 miliar euro (USD59,5 miliar) untuk mengurangi tekanan pandemic terhadap ekonomi. Program itu khusus memberikan likuiditas bagi pebisnis dan rumah tangga yang terdampak krisis ini.
Komisi Uni Eropa memprediksi ekonomi Italia bakal menyusut 9,5 persen pada tahun ini, sedangkan estimasi Bloomberg Economics memproyeksi adanya kontraksi sebesar 13 persen.
Dengan penerimaan pajak yang anjlok dan permintaan yang tinggi terhadap stimulus, utang negara ini akan melonjak lebih dari 150 persen terhadap produk domestik bruto.
Sementara itu, Lombardy yang berada di sekitar Milan, area yang masih masuk zona merah masih belum memperbolehkan toko dan restoran untuk buka. Gubernur Attilio Fontana masih menunggu data lebih detil dari ahli kesehatan, sebelum memutuskan untuk melakukan pelonggaran. (ATN)
Discussion about this post