ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Jepang mengapresiasi keputusan Pemerintah Indonesia terkait ketersediaan kapal pengangkut batubara yang sudah siap release.
Apresiasi itu disampaikan oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Kochi saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (11/1/2022).
Sebelumnya Jepang melayangkan protes terhadap kebijakan larangan sementara ekspor batubara Indonesia karena keputusan tersebut dapat mengganggu perekonomian Jepang.
“Saya berterima kasih sudah dijelaskan secara detail tentang rencana Pemerintah Indonesia untuk release kapal pengangkut batubara,” kata Hagiuda Kochi.
Dalam rapat koordinasi yang dipimpin oleh Luhut Pandjaitan, ia memberikan beberapa arahan di antaranya membuka secara bertahap ekspor batubara.
Sebanyak 14 kapal yang sudah memiliki muatan penuh batubara dan sudah dibayar oleh pihak pembeli agar segera di-release (dilepas) untuk bisa ekspor. Keputusan itu setelah mempertimbangkan kondisi suplai batubara yang sudah jauh lebih baik.
Sementara dari pihak PLN pun telah menjelaskan kekurangan pasokan batubara sebanyak 2,1 juta MT sudah terpenuhi dari tambahan penugasan Dirjen Minerba pada 9 Januari 2022 dan akan diselesaikan perikatannya paling lambat 11 Januari 2022.
Kemudian terkait dengan kebutuhan armada untuk mengangkut batubara sebagian telah terpenuhi. Dari kekurangan armada sejumlah 18 vessel dan 211 tongkang, sudah terpenuhi sejumlah 11 vessel dan 187 tongkang. Sisanya masih dalam proses nominasi dan seluruhnya digaransi ketersediaannya oleh INSA, sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan PLN.
Dengan terpenuhinya tambahan pasokan batubara dan armada angkut, maka langkah-langkah intervensi pemerintah akan memberikan koreksi positif terhadap hari operasi (HOP) yang semula dalam kondisi krisis menjadi minimal 15 HOP dan untuk daerah yang jauh dan kritis di atas 20 HOP. (ATN)
Discussion about this post