ASIATODAY.ID, JAKARTA – Petinju asal Indonesia Daud Yordan yang kini berstatus Juara Dunia Tinju kelas bulu versi IBO tengah mengincar gelar juara dunia World Boxing Organization (WBO).
Daud masih memendam gairah untuk bisa menantang juara bertahan kelas ringan versi WBO dan WBC, Jose Ramirez, petinju asal Amerika Serikat (AS).
Meski jadwal pertandingan tinju internasional masih terhenti akibat pandemi global Covid-19, namun Daud yang kini menempati peringkat 11 dunia kelas welter yunior/ringan super (63,5 kg) WBO terus melakukan berbagai persiapan dengan menggelar latihan rutin untuk menjaga kebugaran dan motivasi.
“Sebagai atlet, saya target terus berkegiatan selama pandemi dengan rutin berlatih. Fokusnya menjaga kebugaran dan motivasi,” ujarnya, Kamis (18/3/2021).
Selama pandemi Covid-19, selain berlatih di Boxing Gym miliknya yang berada di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, Daud Yordan juga menyempatkan untuk berlatih di sasana Predator Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia, di Solo.
Daud ingin mendorong agar atlet-atlet muda yang sedang menggeluti olahraga beladiri, MMA ataupun Boxing terus menjaga motivasi untuk meraih prestasi tertinggi di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya berharap mereka terus menjaga motivasi mereka agar tetap kosisten, agar tetap gigih dalam berlatih, dalam bertanding, dalam berkegiatan di olahraga. Semangat ini tidak boleh kendor dan bisa meraih prestasi setinggi-tingginya,” imbuhnya.
Bagi Daud, Predator MMA merupakan salah satu tempat pembinaan atlet generasi muda Indonesia yang sangat potensial. Karena itu, ia berharap banyak atlet berprestasi bisa lahir dari sasana itu, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya ingin mengajak para sahabat untuk terus giat dalam berlatih, untuk terus giat dalam menanamkan semangat untuk menjadi juara, dan tentunya terus berlatih di predator MMA Indonesia,” imbuhnya.
Berbagai prestasi sudah ditorehkan oleh Daud Yordan. Sepanjang kariernya, Daud Yordan yang biasa disapa Cino tercatat memperoleh 40 kemenangan (28 KO) dan 4 kekalahan (1 KO) dalam total 44 pertandingan di kelas welter yunior/ringan super.
Saat melawan Michael Mokoena pada 2019, dalam pertarungan yang digelar di Kota Batu, Cino sukses menaklukkan petinju asal Afrika Selatan itu dan berhasil menyabet gelar juara dunia kelas ringan super IBA.
Sebelumnya Cino dinobatkan sebagai juara dunia kelas ringan IBO pada 6 Juli 2013 usai menang angka melawan petinju Argentina, Daniel Eduardo Brizuela di Australia.
Cino juga berhasil keluar sebagai juara dunia kelas bulu IBO usai menang KO atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva pada 5 Mei 2012 di Marina Bay Sands Hotel, Singapiura.
Terbaru, salah satu kemenangan fantastis yang diperolehnya saat menumbangkan petinju Rusia, Pavel Malikov.
Cino tampil luar biasa di kandang Malikov, Yekaterinburg, Rusia pada 22 April 2018 lalu. Cino berhasil membuat Malikov bertekuklutut dihadapan ribuan pendukung Malikov.
Petinju berusia 33 tahun ini berhasil membungkam pendukung Malikov dengan menghentikan rekor tak terkalahkan dalam 13 pertandingan profesional Malikov. (AT Network)
Discussion about this post