ASIATODAY.ID, REYKJAVIK – Populasi Paus di lautan yang kian terancam punah membuat Islandia untuk mengakhiri semua perburuan Paus mulai tahun 2024.
Pengumuman itu disampaikan Menteri Pangan, Pertanian dan Perikanan Svandis Svavarsdottir dalam satu kolom di surat kabar Morgunbladid.
“Ada beberapa pembenaran untuk mengizinkan perburuan paus setelah tahun 2024,” kata menteri seperti dilaporkan RT, Jumat (4/2/2022), seraya menambahkan bahwa, seperti yang terjadi, kemungkinan besar praktik tersebut akan dilarang ketika kuota saat ini berakhir
Penangkapan paus, yang diizinkan kembali untuk tujuan komersial pada tahun 2006, menjadi kurang dapat dibenarkan secara ekonomi. Setidaknya hanya satu Paus yang terbunuh dalam tiga tahun terakhir.
“Ada beberapa alasan untuk ini, tetapi mungkin penjelasan sederhananya adalah bahwa ada kerugian berkelanjutan (krisis populasi) dari penangkapan ikan jenis ini,” katanya.
Permintaan daging Paus dari Islandia telah turun secara besar-besaran sejak Jepang mengizinkan kembali penangkapan paus pada 2019 setelah menarik diri dari Komisi Penangkapan Paus Internasional (IWC).
Para pemburu paus di Islandia juga diminta untuk pergi lebih jauh untuk berburu makhluk-makhluk itu setelah zona pesisir larangan memancing diperpanjang.
Jarak sosial karena virus corona juga membuat pabrik pengolahan daging paus Islandia tidak dapat beroperasi.
Di tengah kecaman luas terhadap industri ini, Islandia adalah salah satu dari sedikit negara, bersama dengan Norwegia dan Jepang, yang masih mengizinkan perburuan paus komersial.
Tahun 2018 adalah musim perburuan paus penuh terakhir, dengan 146 paus sirip dan enam paus minke terbunuh. (ATN)
Discussion about this post