ASIATODAY.ID, PARIS – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan kepada negara Eropa untuk berhenti bersikap naif dalam membela kepentingannya dan kini saatnya membangun kapasitas militernya sendiri.
Presiden Macron mengungkapkan hal itu usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Yunani untuk penjualan tiga kapal “fregat pertahanan dan serang”, pada Selasa (28/9/2021).
“Orang-orang Eropa harus berhenti bersikap naif. Ketika kita berada di bawah tekanan dari kekuatan, yang kadang-kadang mengeras sikap mereka, kita perlu bereaksi dan menunjukkan bahwa kita memiliki kekuatan dan kapasitas untuk membela diri. Bukan meningkatkan hal-hal, tetapi melindungi diri kita sendiri,” kata Macron saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, Macron mendesak lebih banyak otonomi Eropa ketika Washington semakin mengarahkan kembali kepentingannya ke China dan Indo Pasifik.
“Ini bukan alternatif untuk aliansi Amerika Serikat. Ini bukan pengganti, tetapi untuk mengambil tanggung jawab pilar Eropa di dalam NATO dan menarik kesimpulan bahwa kami diminta untuk menjaga perlindungan kami sendiri,” tambahnya.
Kesepakatan Prancis dan Yunani terjadi sepuluh hari setelah Prancis batal menjual 12 kapal selam diesel-listrik ke Australia. Kontrak dibatalkan oleh kemitraan keamanan yang baru dibuat antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat (AUKUS).
“Orang-orang Eropa harus keluar dari kenaifan mereka,” kata Macron setelah menandatangani perjanjian di Istana Elysee dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis yang sedang berkunjung.
Menurut sumber pemerintah Yunani kepada Reuters, berdasarkan perjanjian Selasa, Athena setuju untuk membeli tiga fregat dengan opsi untuk membeli yang keempat seharga sekitar 3 miliar euro (Rp50 triliun).
“Dengan Yunani, kami sekarang memasuki kemitraan kerja sama strategis di bidang pertahanan dan keamanan. Ini memperkuat keamanan kolektif kami, otonomi strategis kami dan kedaulatan Eropa kami,” katanya.
Pembuat kapal Prancis Naval Group, masih dikejutkan oleh pembatalan mendadak dari apa yang disebut “kontrak abad ini” dari program kapal selam kelas-Serangan Australia. Prancis akan mengirimkan kapal perang ke Yunani pada tahun 2025 dan 2026. Media Prancis melaporkan tanpa memberikan rincian tentang nilai dari kesepakatan itu. (ATN)
Discussion about this post