ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah Presidensi G20 yang dipusatkan di Bali tahun depan.
Mengusung tema Transisi Energi, Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan menjadi penyelenggara penggunaan kendaraan listrik bagi para delegasi negara G20.
PLN akan berkolaborasi dengan Hyundai sebagai penyedia mobil listrik, sedangkan PLN akan masif membangun infrastruktur kelistrikan khususnya di Bali.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan, pada pertemuan G20 tahun depan, banyak kepala negara yang akan menggunakan mobil listrik di Bali.
Saat ini PLN telah menyediakan 10 SPKLU di Bali dan tahun depan, PLN akan menambah 10 unit SPKLU lagi dengan kekuatan Ultra Fast Charging.
Menurut Bob, Ultra Fast Charging ini penting sebab banyak mobil kepala negara yang harus membutuhkan daya lebih.
“Karena itu PLN menggandeng Hyundai untuk membangun SPKLU yang berkapasitas 300 KW agar sistem pengisian ulang daya bisa lebih cepat,” terang Bob, Senin (13/12/2021).
Chief Operating Officer Hyundai Motor Asia Pasific, Lee Kang Hyun, menjelaskan, kerjasama dengan PLN untuk memasifkan kendaraan listrik salah satunya adalah menyukseskan pertemuan G20 di Bali tahun depan. Ini menjadi proyek percobaan bagi Hyundai dan PLN.
Lee Kang Hyun menjelaskan pada pertemuan G20, Pemerintah Indonesia menunjuk Hyundai untuk bisa menghadirkan kendaraan listrik sebagai kendaraan resmi bagi para pemimpin negara. Kata Lee, Hyundai sendiri mengeluarkan dua tipe mobil listrik besutan baru.
“Pemerintah Indonesia telah menunjuk hyundai agar menyediakan mobil listrik untuk pertemuan G20 nanti. Kita akan mempersembahkan untuk G20, mobil listrik G80, yang spesial edition. Ada juga mobil listrik yang dipabrikasi di Cikarang, IO 5, itu yang akan dipakai dalam G20,” jelas Lee Kang Hyun.
Menurut Lee, pilot project bersama PLN dalam pertemuan G20 ini akan menjadi contoh penggunaan kendaraan listrik. Pertemuan tingkat tinggi ini menjadi ajang menunjukkan penggunaan mobil listrik yang juga sebagai salah satu simbol tema utama G20 yaitu transisi ke energi bersih.
Leading by Example
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), diantaranya melalui program mandatory biodiesel, kerjasama ekonomi hijau, dan regulasi percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai.
“Indonesia mengedepankan langkah konkret dalam menghadapi isu lingkungan dan perubahan iklim. Salah satu yang mencerminkan leading by example adalah penggunaan Mobil Listrik (Electric Vehicle/EV) dalam Penyelenggaraan Presidensi G20 untuk para official,” ujar Airlangga Hartarto dalam acara serah terima penggunaan mobil listrik dari Hyundai sebagai kendaraan resmi Delegasi G20 di Jakarta, Rabu (24/11) lalu.
Hyundai Motor Indonesia (HMID) selaku perwakilan Hyundai Motor Company di Indonesia telah berkomitmen memberikan dukungan operasional berupa 42 (empat puluh dua) unit Electric Vehicle (EV) mobil listrik untuk penyelenggaraan Pertemuan Sherpa ke-1 Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Menko Airlangga yang juga menjabat selaku Ketua Bidang Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia menyampaikan bahwa kolaborasi dengan pihak swasta merupakan langkah inklusif dari Pemerintah untuk turut mendukung Presidensi G20 Indonesia.
Kolaborasi dengan Hyundai tersebut merupakan bentuk dukungan dari private sector dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia melalui penggunaan sarana transportasi yang ramah lingkungan.
Diperkirakan sebanyak 104 delegasi akan hadir dari 39 Negara Anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional pada acara yang diselenggarakan di Jakarta.
Presidensi G20 Indonesia sekaligus menjadi kesempatan untuk menunjukkan (showcasing) keberhasilan Pemerintah Indonesia dalam melakukan reformasi struktural yang berfokus di bidang perdagangan, investasi, dan industri.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan terus mendorong perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk mengembangkan usaha dan investasi di Indonesia.
”Kami mengapresiasi investasi yang dilakukan Hyundai sebesar USD1,55 miliar untuk mengembangkan pusat manufaktur pertamanya di ASEAN yang berlokasi di Kota Deltamas Bekasi. Dengan kapasitas maksimum per tahun sebesar 250 ribu unit, tentunya hal ini akan menyediakan ribuan lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” ujar Menko Airlangga.
Selain menyediakan 42 unit EV untuk transportasi para delegasi, Hyundai juga menyiapkan pelatihan khusus bagi para calon pengemudi serta memasang 2 (dua) unit EV Charging Station di kantor Kementeriaan Koordinator Bidang Perekonomian sebagai pelengkap operasional mobil listrik.
”Indonesia mendorong produksi kendaraan listrik, dan tentu selanjutnya salah satu target dari Indonesia sesuai tema G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger, maka kita secara bersama-sama menangani seluruh persoalan baik itu pandemi Covid-19, pemulihan ekonomi, transformasi digital dan tantangan lingkungan ke depan,” pungkas Menko Airlangga. (ATN)
Discussion about this post