ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan memperkenalkan sebuah instrumen baru di dunia investasi yang disebut dengan Waqaf Link Sukuk.
Suminto, Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengenalkan konsep itu dalam diskusi panel sesi ke-5 Annual Islamic Finance Conference (AIFC) 2019 di Ballroom Hotel JW Marriot, Surabaya (25/7/2019).
“Saat ini kami telah mencetuskan instrumen pembiayaan Waqaf Link Sukuk. Jenis pembiayaan ini adalah hasil kerjasama dari Badan Waqaf Indonesia dan Kementerian Keuangan. Dengan menginvestasikan pokok uang waqaf di Sukuk, nominal pokoknya digunakan untuk membangun Indonesia, return setiap bulannya dipakai untuk membangun fasilitas yg bermanfaat. Inilah yang kita sebut dengan double impact. Bukan cuma satu dampaknya, tapi dua,” jelasnya.
Ia kemudian menyampaikan bahwa menurut kajian Urban Institute, pemerintah perlu berperan dalam pengembangan impact investment karena 3 alasan, yaitu pertama, pemerintah memiliki sumber daya yang terbatas. Kedua, dengan melibatkan sektor swasta, lebih besar kemungkinan untuk mendapatkan solusi-solusi inovatif, dan ketiga, pengalaman pemerintah dalam mengelola isu-isu sosial dan lingkungan bisa menjadi masukan bagi sektor swasta dalam melakukan impact investment.
Ia mencontohkan wujud nyata dari keberhasilan sistem ini adalah Rumah Sakit Mata Achmad Wardi BWI di Serang, Banten.
“Salah satu contoh yang sudah dibangun menggunakan kumpulan waqaf tunai adalah RS Mata Achmad Wardi di Serang. Ke depannya kita akan bangun lagi fasilitas yang dibutuhkan, bisa sanitasi, kesehatan, pendidikan,” tukas Suminto. (Lis)
,’;\;\’\’
Discussion about this post