ASIATODAY.ID, JAKARTA – Penjualan produk kelapa sawit yang terkoreksi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan perusahaan perkebunan.
Salah satunya, PT Sampoerna Agro Tbk, yang hanya mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,26 triliun dengan keuntungan bersih mencapai Rp16,40 miliar pada kuartal III/2019.
Dalam keterangan tertulis perusahaan yang diterima Jumat (13/12/2019) dijelaskan, realisasi pendapatan pada periode ini turun tipis 0,87 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp2,28 triliun. Penurunan disebabkan akibat tertekannya kontributor utama yakni penjualan produk kelapa sawit yang terkoreksi 0,45 persen menjadi Rp2,20 triliun.
Selain itu, penjualan emiten SGRO ini kepada pelanggan yang melebihi 10 persen dari total penjualan pun berkurang. Pada periode Januari hingga September total penjualan SGRO kepada 4 klien utama tercatat Rp1,60 triliun turun 10,31 persen dari realisasi tahuhn lalu Rp1,78 triliun.
Salah satu perusahaan yang mengurangi pembelian yakni PT Sumber Indah Perkasa dari posisi Rp802,99 miliar menjadi Rp466,05 miliar.
Menurunnya total penjualan anak usaha Sampoerna itu ikut ditekan oleh beban pokok penjulan yang naik tajam 11,09 persen . Periode ini SGRO mencatatkan total beban pokok sebesar Rp1,87 triliun sedangkan periode yang sama tahun lalu Rp1,68 triliun.
Setelah dikurangi dengan beban pemasaran, beban umum dan beban lainnya, laba usaha SGRO periode ini menjadi Rp202,46 miliar turun curam 46,70 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp379,91 miliar.
Sementara itu, total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk lebih kecil lagi yakni Rp16,40 miliar. Jumlah itu anjlok 90,23 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp168,84 miliar. Adapun laba per saham yang dibagikan menjadi Rp9 turun dari realisasi tahun lalu Rp93.
Di sisi lain, SGRO mencatatkan peningkatan aset dari posisi Rp9,01 triliun menjadi Rp9,37 triliun. Total aset lancar tercatat sebesar Rp1,50 triliun dengan aset tidak lancar Rp7,86 triliun.
Total liabilitas SGRO tercatat Rp5,23 triliun dengan liabilitas jangka pendek Rp2,65 triliun dan libilitas jangka panjang Rp2,58 triliun. Terakhir, kas dan setara kas akhir periode SGRO tercatat sebesar Rp173,799 miliar. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post