ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perdagangan saham di ASEAN menujukkan progres yang kompetitif.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan tahun 2022 pada level 6.850,2.
BEI berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 4.09%, lebih rendah dibanding tahun 2021 lalu yakni 10,06%.
Kinerja BEI menjadi nomor dua tertinggi di ASEAN setelah Singapura yang menduduki posisi pertama dengan pertumbuhan 4.59%.
Adapun IHSG lebih tinggi dibanding negara ASEAN lainya seperti Malaysia yang minus 5,26%, Filipina menurun 7,81% dan Vietnam tergerus hingga 32,78%.
Menurut Direktur Utama BEI, Iman Rachman, terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat pertumbuhan indeks pada tahun 2022, salah satunya kenaikan suku bunga dari The Fed.
“Kenaikan suku bunga The Fed membuat pelaku pasar khawatir dan menekan laju pertumbuhan IHSG. Meningkatnya suku bunga, maka inflasi terjadi, sehingga membuat IHSG bergejolak,” jelasnya dalam acara Peresmian Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2022, Jumat (30/12/2022).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi mengatakan, IHSG pada tahun 2023 mendatang mampu bertumbuh lebih baik ketimbang tahun 2022.
Bahkan, IHSG pada tahun ini berhasil mencatatkan performa yang positif saat perekonomian global mengalami ketidakpastian yang tinggi.
“Kinerja pasar modal akan terus bertumbuh sejalan dengan minat dari perusahaan untuk IPO yang masih tinggi pada tahun 2023,” ujarnya.
Tahun 2023, BEI menargetkan sebanyak 57 perusahaan akan melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2023.
BEI juga menargetkan rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) bertumbuh lebih baik dari 2022.
Hingga 29 Desember 2022, RNTH BEI berhasil mencapai Rp 14,72 triliun, posisi ini lebih tinggi dari 2021 yakni Rp 13,39 triliun.
Sementara itu, nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp9.509 triliun atau secara year to date tumbuh sebesar 15,18%.
Di tahun 2022 ini, tepatnya pada tanggal 27 Desember 2022, kapitalisasi pasar di Bursa Efek juga mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu sebesar Rp 9.600 triliun. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post