ASIATODAY.ID, MOSKWA – Parade prajurit dan senjata berat melintasi Lapangan Merah di Ibu Kota Rusia, Moskow, saat perayaan hari kemenangan Rusia atas Nazi Jerman pada Perang Dunia II, pada Senin (9/5/2022).
Perayaan ulang tahun ke-77 hari kemenangan tidak hanya dilakukan di ibu kota melainkan juga di kota-kota besar Rusia lainnya.
Sejumlah kawasan dilaporkan melangsungkan konser hiburan bagi warga. Kelompok-kelompok veteran meletakkan karangan bunga di monumen Great Patriotic War, sebutan untuk Perang Dunia II di Rusia.
Suasana hari kemenangan kali ini sangat berbeda, karena pasukan Rusia kembali terlibat dalam pertempuran dan sebagian gugur di medan tempur.
Pertempuran kali ini, sudah memasuki minggu ke-11, terjadi di negara tetangga Rusia, Ukraina, melawan apa yang oleh pemerintah disebut sebagai kampanye melawan Nazi.
Dalam pidatonya, Presiden Vladimir Putin kembali membela keputusannya menggelar operasi militer di Ukraina.
Putin mengaku tak punya pilihan karena NATO menolak tawaran dialog Rusia.
“Negara-negara NATO tak mau mendengar kami. Mereka punya rencana, dan kami bisa melihat itu,” ujar Putin.
Putin kemudian membahas bahwa negara-negara Barat “bersiap menginvasi tanah kami, termasuk Crimea.”
Gelagat Barat itu sudah terlihat dari sejumlah pergerakan yang menciptakan “ancaman tepat di dekat perbatasan kami.”
Putin merujuk pada pergerakan NATO yang menggandeng negara-negara tetangga Rusia untuk menjadi anggota pakta pertahanan tersebut.
“Rusia melakukan pencegahan agresi. Ini keputusan terpaksa dan berdaulat,” tegasnya.
Ia kemudian mengatakan kepada para tentara Rusia bahwa “hari ini, kalian memperjuangkan apa yang diperjuangkan oleh kakek dan buyut kalian.”
Putin kemudian mengucapkan terima kasih kepada pasukan separatis di kawasan timur Ukraina, terutama Donbas, yang membantu gempuran di negara itu.
“Saya ingin berbicara kepada pasukan di Donbas. Kalian berjuang untuk ibu pertiwi, untuk masa depannya, agar pelajaran dari Perang Dunia II tak terlupakan,” ucap Putin.
Sejak awal operasi militer pada 24 Februari lalu, Rusia memang berfokus di kawasan timur Ukraina.
Putin menuding Ukraina melakukan serangan neo-Nazi di kawasan tersebut.
Hari Kemenangan sendiri diperingati tiap tahun di Rusia sebagai perayaan kemenangan Uni Soviet terhadap pasukan Nazi di akhir PD II.
“Kami menundukkan kepala kami untuk mengenang para kemerad kami yang tewas dalam memperjuangkan Rusia,” imbuh Putin. (ATN)
Discussion about this post