ASIATODAY.ID, JAKARTA – Rusia dan China kian menunjukkan kedekatan sebagai dua negara yang menjalin persahabatan tanpa batas.
Kedua negara telah sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan, termasuk memperluas pertukaran informasi guna melawan ekstremisme dan upaya asing untuk merusak tatanan konstitusional kedua negara.
Laporan Aljazeera, Selasa (20/9/2022), Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia, yang diketuai oleh Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa penguatan kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis dengan Beijing itu merupakan prioritas tanpa syarat dari kebijakan luar negeri Rusia.
Berbicara selama pertemuan dengan Guo Shengkun, seorang pejabat tinggi Partai Komunis China, dia mengatakan bahwa dalam kondisi saat ini, kedua negara harus menunjukkan kesiapan yang lebih besar untuk saling mendukung dan mengembangkan kerja sama.
Para pejabat China dan Rusia juga menekankan perlunya memperluas kerja sama di bidang keamanan siber.
Sebelumya Presiden Rusian, Vladimir Putin bertemu Presiden China, Xi Jinping pekan lalu di Uzbekistan sebagai pertemuan pertama mereka sejak pemimpin Rusia itu mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari.
Sebuah pernyataan pemerintah China yang dikeluarkan setelah pertemuan itu tidak secara khusus menyebut Ukraina, tetapi mengatakan Xi menjanjikan dukungan kuat untuk kepentingan Rusia.
Pernyataan itu juga tidak memberikan perincian terkait kepentingan Rusia, melainkan hanya untuk menggambarkan isu-isu seperti kedaulatan nasional dan klaim Partai Komunis yang berkuasa atas Taiwan dan siap untuk berperang untuk itu.
Pemerintah Xi, yang mengatakan memiliki persahabatan ‘tanpa batas’ dengan Moskow sebelum invasi 24 Februari ke Ukraina, menolak untuk mengkritik tindakan militer Rusia. China dan India juga telah meningkatkan impor minyak dan gas Rusia, membantu Moskow mengimbangi sanksi Barat yang dikenakan atas tindakannya di Ukraina.
Pada pertemuannya dengan Xi pada hari Kamis, Putin memuji presiden China karena mempertahankan pendekatan yang seimbang terhadap krisis Ukraina dan mengatakan dia siap untuk membahas keprihatinan Beijing tentang Ukraina.
Kekhawatiran China yang jarang disebutkan Putin muncul sebagai dampak dari harga minyak yang bergejolak dan ketidakpastian ekonomi karena hampir tujuh bulan pertempuran di Ukraina telah menyebabkan kecemasan di China. (ATN)
Discussion about this post