ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia akan segera memiliki Pusat Pasar Keuangan Syariah berupa Menara Syariah.
Dua pengembang terkemuka yakni Agung Sedayu Group dan Salim Group telah memulai rangkaian pembangunan menara kembar tersebut. Proses groundbreaking telah dilakukan pada Minggu (8/12/2019).
“Peletakan batu pertama pembangunan infrastruktur dari gedung kembar Menara Syariah sudah dilakukan dan ini menandai awal dari megaproyek kawasan pusat keuangan syariah internasional,” terang Presiden Direktur Agung Sedayu Grup Nono Sampono melalui keterangan tertulisnya yang diterima Senin (9/12/2019).
Menurut Nono, saat ini pasar keuangan syariah dunia tersebar di Dubai, Riyadh, Bahrain, Doha, Istanbul, dan Kuala Lumpur.
Berkaca dari hal itu, pengembangan gedung kembar Menara Syariah ini menjadi jawaban untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai pasar keuangan syariah dunia.
Dengan pengembangan Menara Syariah, hubungan baik antara dua negara tetangga, Indonesia dan Malaysia sebagai investor utama, akan semakin diperkuat.
Pasalnya, pengembangan ini merupakan bagian dari rencana besar dalam mewujudkan Indonesia menjadi salah satu dari lima besar dunia pasar keuangan syariah internasional.
Menara Syariah natinya akan berdiri di atas lahan seluas 3,6 hektare. Bagian dari keseluruhan kawasan pusat keuangan syariah internasional seluas 23,5 hektare. Pembangunan Menara Syariah nantinya akan menjadi ikon dan landmark dari kawasan Pantai Indah Kapuk 2.
“Pengembangannya diperkirakan membutuhkan waktu 20 bulan dan menelan biaya Rp3,5 triliun, yang nantinya akan mampu menampung sekitar 5.000 orang karyawan,” jelas Nono.
Menara Syariah yang memiliki gedung kembar, pada tiap-tiap menara akan memiliki ketinggian 29 lantai gedung perkantoran yang juga akan memiliki fasilitas ritel di tengahnya.
“Menara Syariah ini didesain secara khusus, unik dan modern dengan ruang kerja kondusif sesuai gedung perkantoran Syariah dan dirancang oleh desainer kondang DP Architects Ltd. yang berpengalaman dalam mendisain gedung sejenis di Timur Tengah,” lanjut Nono.
Dalam pembangunan Menara Syariah, hadir pula sebagai investor dalam negeri adalah PT Bangun Kosambi Sukses, yang merupakan anak usaha Agung Sedayu Group dan Salim Group, PT Fin Centerindo, serta investor Malaysia, Matrix Concepts Holdings.
“Keseluruhan kawasan keuangan internasional seluas 23,5 hektare akan membutuhkan investasi senilai US$5 miliar atau sekitar Rp70 triliun dan jangka waktu pembangunan 10 tahun,” kata Nono. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post