ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat memperkuat relasi dan meningkatkan kapasitas diplomatik antar kedua negara.
Relasi ini disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU di gedung Kementerian Luar Negeri di Jakarta pada Selasa (22/12/2020).
“Nota Kesepahaman ini akan memperkuat kemitraan kita dan juga meningkatkan kapasitas diplomatik kedua negara,” Kata Menlu Retno Marsudi dalam pernyataan bersama dengan Menlu Turki Mevlut Cavusoglu.
Penandatanganan MoU ini masih dalam rangkaian momentum peringatan 70 tahun hubungan diplomatic Indonesia dan Turki.
“Kerja sama antara dua kementerian luar negeri ini akan mewujud dalam bentuk pelatihan dan juga pertukaran diplomat,” ujar Menlu Mevlut.
Selain menyepakati peningkatan kapasitas diplomatik, Menlu Retno dan Mevlut telah melakukan dialog terbuka dan produktif mengenai berbagai hal.
Terkait kerja sama bilateral, kedua menlu sepakat melanjutkan perundingan Indonesia–Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT–CEPA), dengan harapan dapat selesai pada 2021 sebagaimana dimandatkan Presiden Jokowi dan juga Erdogan.
“IT-CEPA berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki. Ini juga akan menunjukan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan bebas, serta upaya bersama dalam mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi,” jelas Retno.
Kedua menlu juga membahas mengenai sektor investasi. Menlu Retno mengatakan, minat investor Turki semakin meningkat di Indonesia, terutama terhadap beberapa proyek di bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.
“Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia,” ujar Menlu Retno.
“Secara khusus saya juga menyoroti pentingnya kerja sama Turki dan Indonesia, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dalam skema Public Private Partnership (PPP),” imbuhnya.
Terkait investasi, Menlu Mevlut mengonfirmasi bahwa banyak perusahaan Turki yang tertarik berinvestasi di Indonesia dalam berbagai bidang, termasuk infrastruktur. Ia mengatakan bahwa kualitas produk-produk dari Turki sudah terjamin kualitasnya, dan harganya juga bersaing dengan negara-negara lain.
Terkait dengan kerja sama teknologi dan industri, sejak Juni lalu, pembicaraan intensif telah dimulai kedua negara untuk bekerja sama di bidang industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit dan kendaraan peluncur satelit serta juga juga teknologi medis dan farmasi.
RI mencatat keterlibatan 8 orang tenaga ahli Indonesia dalam tim yang menemukan 320 miliar meter kubik cadangan gas alam di lepas pantai Laut Hitam di Turki pada Agustus tahun ini.
“Dan sebagai negara dengan pengalaman yang lama di bidang industri gas, saya menyampaikan kepada Menteri Menlu Turki kesiapan BUMN Indonesia untuk bekerja sama dan membantu pengembangan industri gas di Turki,” jelas Menlu Retno. (ATN)
Discussion about this post