ASIATODAY.ID, JAKARTA – Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru, Joe Biden dan Kamala Harris.
ASEAN berharap Amerika Serikat terus memperkuat kerja sama dan menciptakan stabilitas kawasan. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan hal itu dalam pertemuan virtual retreat ASEAN, dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1/2021).
Sementara dalam pertemuan retreat ASEAN, Retno menekan enam isu utama, yaitu:
Pertama, Indonesia kembali menekankan mengenai pentingnya kesatuan dan sentralitas ASEAN, serta terus dijalankannya prinsip-prinsip ASEAN khususnya dalam situasi dunia dewasa ini saat rivalitas semakin menajam.
“Saya ingatkan bahwa kesatuan, sentralitas dan prinsip-prinsip ASEAN inilah yang membuat ASEAN dapat terus berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan lebih dari 50 tahun terakhir. Dalam kaitan ini, penting bagi ASEAN untuk mengirim pesan ini ke semua negara mitra, termasuk kepada administrasi baru AS agar semua mitra ASEAN menghormati prinsip-prinsip tersebut,” jelas Menlu Retno.
Kedua, Indonesia juga menekan pentingnya ASEAN mengajak administrasi baru AS untuk menjalankan multilateralisme yang inklusif dan adil.
“Multilateralisme masih menjadi pilihan terbaik yang kita miliki untuk dapat menanggulangi pandemi dan dampaknya serta berbagai tantangan global dewasa ini melalui penguatan spirit kolaborasi dan kepemimpinan global yang kuat. Dalam kaitan ini, kita berharap bahwa administrasi baru AS untuk dapat mengambil leadership role dalam dua hal, yaituPenguatan WHO dalam merespon pandemi; dan Mendorong sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan adil, yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global,” tegasnya.
Ketiga, negara ASEAN menyampaikan selamat kepada Indonesia yang telah dipilih sebagai salah satu ketua bersama atau co-chairs dari COVAX-AMC Engagement Group. Muncul harapan yang besar dari negara ASEAN agar Indonesia dapat terus memperjuangkan akses setara terhadap vaksin bagi semua negara, melalui track multilateral ini, termasuk bagi negara-negara ASEAN.
Menurut Retno, Indonesia akan berusaha sekuat tenaga agar kesetaraan akses terhadap vaksin bagi semua ini dapat terealisir. Ini bukan tugas yang mudah, namun Indonesia akan terus berikhtiar.
“Tentunya kesetaraan akses terhadap vaksin ini memerlukan kemitraan negara maju. We need the developed countries to walk the talk,” tegas Menlu Retno.
Keempat, Indonesia mendengar dengan baik laporan Sekjen ASEAN mengenai progres dari implementasi Preliminary Need Assesment Team. Indonesia menekankan pentingnya kerja lebih keras agar implementasi dapat lebih diintensifkan.
Indonesia juga meminta agar persiapan kerja Comprehensive Need Assesment (CNA) mulai dilakukan untuk mempersiapkan repatriasi. Indonesia juga sangat mengharapkan pemerintah Myanmar dapat segera menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State agar repatriasi yang sukarela, aman dan bermartabat dapat segera dilakukan.
Kelima, Mengenai ASEAN Travel Corridor Arrangement, ASEAN sepakat membentuk Ad Hoc Taskforce untuk membahas ATCAF tersebut beserta prosedur operasinya.
Kerja dari Ad Hoc Task Force ini diharapkan dapat diselesaikan pada Q1 2021. Sudah disepakati oleh ASEAN, Indonesia dipercaya menjadi ketua dari Task Force tersebut.
“Saya juga sampaikan bahwa ASEAN perlu memiliki perspektif jangka Panjang. Setelah ATCAF diadopsi, Task Force ini dapat difungsikan lebih lanjut untuk mengkoordinir dan memfasilitasi operasionalisasi ATCAF, dan membentuk standar baku fasilitasi perjalanan di ASEAN,” ujarnya.
“Terakhir, saya juga angkat dukungan Indonesia terhadap keinginan Brunei untuk mengoptimalkan penggunaan ASEAN Secretariat sebagai tempat untuk berbagai pertemuan ASEAN selama keketuaan Brunei. Tentu Indonesia sebagai Host Country bagi ASEAN Secretariat, akan memfasilitasi rencana tersebut,” ungkap Menlu.
“Hal ini merupakan salah satu alasan utama Indonesia membangun Gedung ASEAN Secretariat yang baru pada tahun 2019 lalu, agar dapat mengakomodir lebih banyak pertemuan ASEAN,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post