ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Sekitar 100 orang memadati Ruang Presiden di KBRI Washington DC, Amerika Serikat (AS) untuk menyaksikan pagelaran gamelan Jawa. Selain itu, ada juga tarian Jawa dan Bali, seperti Tari Gambyong, Tari Merak, dan Wayang Kulit.
Tidak hanya itu, daya tarik gedung KBRI sebagai salah satu gedung bersejarah di Washington juga menjadi magnet bagi pengunjung di acara yang bertajuk ‘Evening at the Embassy of Indonesia’.
“Gedung berusia 116 tahun ini merupakan bagian dari sejarah itu sendiri. Para diplomat Indonesia menempatinya tidak lama setelah dijalinnya hubungan bilateral Indonesia-AS 70 tahun lalu yang kita peringati tahun ini,” kata Duta Besar RI untuk AS Mahendra Siregar, dalam keterangan tertulis KBRI Washington kepada asiatoday.id, Senin (9/9/2019).
Fokus malam ini adalah Gamelan Jawa sebagai salah-satu budaya tradisional tertua di Indonesia. Kompleksitas dan orkestrasi gamelan menunjukkan capaian luar biasa masyarakat Jawa di bidang budaya.
Greg Bland, CEO ThingsToDo, organisasi jejaring sosial bagi profesional muda AS yang menjadi mitra acara mengatakan Indonesia merupakan tujuan favoritny dan banyak orang Amerika menyebut gedung KBRI ini adalah yang terbagus di antara gedung-gedung kedutaan di kota ini.
Di depan para tamu yang sebagian belum pernah ke Indonesia itu, Mahendra juga menyatakan bahwa gamelan dapat dilihat sebagai showcase keberagaman Indonesia, karena tidak hanya bisa dimainkan oleh masyarakat Jawa namun juga oleh suku lainnya bahkan mancanegara seperti penampilan malam itu.
“Jika mengelola dan menjaga harmoni belasan atau puluhan etnis dan suku sudah menjadi sesuatu yang menantang seperti di AS ini, sebaiknya Anda semua segera datang ke Indonesia agar terbangun pandangan yang lebih optimistik, karena kami memiliki sekurangnya 300 etnis dan suku, serta lebih dari 700-an bahasa daerah. Tidak ada yang mudah menjaga harmoni dari negara-negara yang begitu kompleks seperti Indonesia, namun kami selalu mengusahakan yang terbaik,” paparnya.
Para pemain gamelan dan penari malam itu berasal dari kelas Gamelan Jawa KBRI Washington pimpinan Muryanto, peraih Ambassador’s Award in Excellence in Arts and Culture 2019. Sedangkan penjelasan tentang wayang kulit dilakukan oleh dalang kenamaan Marc Hoffman.
Selain itu, tarian Gambyong, Merak, dan Klono juga tak kalah memukau mereka, baik dari tampilan busana maupun gerakan para penari. Tak terhitung berapa kali permintaan swafoto para tamu dengan para penari. Di akhir tiap penampilan, pembawa acara yang juga peserta kelas Gamelan Jawa menyampaikan deskripsi, sehingga membuat para tamu makin antusias mengikuti acara. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post