ASIATODAY.ID, JAKARTA – Infrastruktur sirkuit balapan internasional Formula E 2020 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta dipastikan mulai dibangun bulan Maret.
Pembangunan sirkuit ini setelah Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka menyetujui ajang balapan mobil listrik itu di kawasan Monas.
“Rencana kita, untuk pengaspalan mulai bulan Maret,” jelas Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Daryoto saat media gathering Formula E Jakarta E-Prix, di Jakarta, Jumat (14/2/2020).
Dwi Wahyu berharap pembangunan sirkuit, khususnya pengaspalan rute balapan bisa rampung dua bulan sebelum ajang balapan dimulai. “Target kita, aspalnya harus sudah jadi,” terangnya.
Menurut Dwi, banyak hal yang akan dikerjakan untuk menjadikan kawasan Monas sebagai lintasan balapan Formula E.
“Unsurnya banyak, seperti pembuatan garasinya, itu kan dibangun portable. Jadi, mulai titik start lintasan dibangun oleh FEO (Formula E Operations), kemudian ada batasnya seperti barrier. Itu sudah mulai kita cetak. Nanti, tinggal seminggu mulai balapan, baru kita pasang,” ujarnya.
“Sementara batu alam di Monas atau Cobblestone rencananya bakal diaspal hotmix atau beton. Namun, jalanan yang diaspal itu nantinya bisa dibongkar kembali,” lanjut dia.
Pada kesempatan itu, Dwi juga menjelaskan, sirkuit sepanjang 2.588 kilometer itu diklaim bisa mencapai kecepatan 220 km/jam.
“Dalam simulasi yang dilakukan oleh tim perancang Tilke (Tilke Engineers dan Architects, angkanya yang bisa menyentuh 220 km/jam dengan lokasi sebelum tikungan tujuh,” jelasnya.
Pada seri terakhir di Santiago, Cile, kecepatan rata-rata mobil Formula E tak ada yang menyentuh 220 km/jam. Menukil Autosport, kecepatan rata-rata pada balapan 18 Januari kemarin yakni 118 km/per jam.
Ia pun menuturkan alasan pemilihan Monas sebagai lokasi balap mobil elektrik tersebut. Menurutnya, area Monas bisa sekalian menjual seri Formula E di Indonesia dari segi pariwisata.
Tak hanya itu, pemilihan Monas sebagai sirkuit Formula E menurutnya untuk mempermudah masyarakat menonton balapan tersebut. Pasalnya, sirkuit yang pengerjaannya memakan waktu tiga bulan itu memiliki konsep sirkuit jalan raya.
“Kajian mendalam telah dilakukan oleh Formula E melalui tim arsitek yang selama ini dikenal sebagai perancang sirkuit-sirkuit balap modern, Tilke Engineers and Architects,” papar Dwi.
“Bersama FIA (Federasi Otomotif Dunia), mereka telah menelaah segala hal dan memastikan bahwa kawasan sekitar Tugu Monas sangat layak untuk dijadikan sirkuit jalan raya kelas dunia,” tandas Dwi.
Penyelenggaraan Formula E di Kawasan Monas diklaim telah mendapat rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya DKI Jakarta. Rekomendasi tertuang dalam surat Kepala Dinas Kebudayaan dengan nomor 93/-1.853.15 tentang Penyelenggaraan Formula E pada 20 Januari 2020.
Sesuai jadwal, balapan Formula E ini akan digelar pada 6 Juni mendatang. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post