ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia dan Malaysia bersaing ketat mendapatkan pengakuan status Pencak Silat oleh Organisasi Pendidikan, keilmuan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (Unesco) tahun 2019.
Pasalnya, selain Indonesia yang mengusulkan ‘Pencak Silat’ ke Unesco di 2019, Malaysia juga turut mendaftarkan seni bela diri khas tanah melayu itu.
“Untuk Pencak Silat memang Malaysia juga mengusulkan. Cuma mereka memakai nama silat. Keduanya berbeda. Kalau pencak silat kan paduan dari pencak, yang notabene dari Jawa, sedangkan silat dari Minang,” ujar Kasubdit Warisan Budaya Tak Benda Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Binsar Manulang, di Jakarta, Jumat (4/10/2019).
Tak hanya silat, Malaysia juga turut mendaftarkan seni olahkata Pantun kepada Unesco. Namun, pendaftaran itu dikembalikan Unesco karena berkas-berkas yang tidak lengkap.
“pengajuan ini masih gagal, karena ada beberapa poin-poin di naskahnya yang perlu direvisi oleh Indonesia dan Malaysia. Makanya jadi tahun depan,” jelas Binsar.
Sementara, untuk silat sendiri sejauh ini kedua negara masih bersaing. Keputusan akan ditentukan dalam sidang Unesco, apakah silat jadi milik Indonesia atau Malaysia.
“Untuk silat belum ada surat perbaikan dari Unesco. Biasanya, baik ada perbaikan atau tidak, selalu ada surat sebelum disidangkan,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post