ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perusahaan Jepang, PT Toyota Astra Motor berkomitmen memberikan dukungan 143 (seratus empat puluh tiga) unit mobil listrik Lexus UX300E untuk digunakan sebagai kendaraan resmi para delegasi KTT G20 Indonesia.
Toyota juga akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp27,1 Triliun hingga tahun 2026. Penambahan investasi tersebut ditujukan untuk mendorong elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.
Toyota juga mendorong upskilling kemampuan engineer di Indonesia dengan membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalitasi.
Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi G20 juga turut merefleksikan komitmen Indonesia dalam memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% dengan usaha sendiri atau 41% dengan dukungan internasional di tahun 2030 dan net zero emissions di tahun 2060. Target tersebut menjadi tugas bersama Pemerintah dan swasta.
Untuk itu, produk yang dihasilkan dari kolaborasi antara Indonesia dan PT Toyota Astra Motor mengindikasikan pentingnya peran kedua sektor dalam mendukung percepatan transisi energi.
“Transisi energi menjadi penting dalam KTT G20 dan transisi energi terdiri dari power plan sendiri. Kemudian dari mobility, yang paling terdekat adalah di industri otomotif. Indonesia tentu ingin menyelenggarakan G20 dengan contoh dan contoh ini tidak hanya di sektor energi tetapi di sektor transportasi juga,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto saat berbicara dalam kegiatan Penyerahan Simbolis Mobil Listrik Toyota sebagai Kendaraan Resmi Delegasi G20 pada KTT G20 Indonesia Tahun 2022 di Lobby Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/08).
Perlu diketahui bahwa dalam KTT G20, Indonesia akan menerima 39 Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara-negara G20 dan negara undangan serta pimpinan dari organisasi internasional.
Dari sisi kebutuhan logistik, Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 telah mempersiapkan kendaraan bagi kepala delegasi beserta rombongan yang menghadiri acara KTT. Presidensi G20 Indonesia akan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan resmi KTT G20.
Keunggulan sumber daya alam menjadikan Indonesia sebagai negara produsen yang tepat untuk EV. Indonesia merupakan negara yang kaya akan nikel (sekitar 23% dari dunia) dan cobalt yang merupakan bahan baku utama pembuatan baterai.
Oleh karena itu, produsen EV dapat memproduksi kendaraan EV yang terjangkau di Indonesia, dimana kurang lebih 30%-35% harga EV adalah untuk komponen baterai. Dengan kepemilikan sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia, Indonesia diprediksi dapat menjadi EV Battery Production Hub di ASEAN pada tahun 2026 dan menjadi pemain utama di tingkat global pada tahun berikutnya. (ATN)
Discussion about this post