ASIATODAY.ID, HONG KONG – Aksi unjukrasa di momentum Hari Buruh atau May Day di pusat perbelanjaan New Town Plaza, Hong Kong dibubarkan oleh polisi. Sebelum dibubarkan, massa menyanyikan lagu nasional “Glory to Hong Kong” dalam menyerukan hak-hak pekerja di seantero kota.
Polisi awalmya meminta para demonstran untuk membubarkan diri karena aksi mereka telah melanggar kebijakan menjaga jarak sosial atau social distancing di tengah pandemi virus corona (covid-19).
Namun karena tidak digubris, aparat menggunakan semprotan merica untuk membubarkan paksa para pedemi. Lokasi protes pun berhasil dikuasai polisi, yang kemudian melarang masuk semua orang ke area mal.
Melansir TVNZ, Sabtu (2/5/2020), aksi unjuk rasa di New Town Plaza merupakan satu dari beberapa demonstrasi di hari buruh pada Jumat kemarin. Selain di New Town Plaza, sekelompok kecil demonstran juga berkumpul di dekat stasiun kereta api bawah tanah Mong Kok dan Kwun Tong.
Aparat mengintervensi aksi protes karena otoritas Hong Kong telah melarang segala jenis perkumpulan yang melebihi empat orang terkait pandemi covid-19.
Pihak penyelenggara awalnya berencana menggelar aksi protes berskala masif, namun banyak yang dibatalkan. Penyelenggara kemudian meminta para pedemo untuk makan di beberapa restoran pro-demokrasi untuk mendukung finansial gerakan demonstrasi yang merosot tajam akibat pandemi covid-19.
Sabtu pekan kemarin, sebanyak 15 aktivis pro-demokrasi Hong Kong ditangkap karena dianggap menggelar pertemuan ilegal. Perkumpulan kala itu merupakan bagian dari gerakan demokrasi di Hong Kong yang dimulai Juni tahun lalu dalam menentang Undang-Undang Ekstradisi.
Meski otoritas Hong Kong mencabut UU Ekstradisi, para pedemo tetap berunjuk rasa hampir setiap pekan, sebelum akhirnya mereda pada Januari lalu usai munculnya covid-19. (ATN)
Discussion about this post