ASIATODAY.ID, TENERIFE – Badai pasir di wilayah Gran Canaria telah memicu penutupan dua bandara di Tenerife, Spanyol. Penutupan ini otomatis mengganggu banyak penerbangan dari dan menuju kedua bandara tersebut.
Operator bandara Spanyol, AENA, membatalkan semua penerbangan dari Tenerife dan juga yang keluar masuk Gran Canaria. Penutupan harus dilakukan karena badai membawa pasir merah dari Gurun Sahara yang menutupi jarak pandang penerbangan.
Melansir Sunday Mirror, Minggu (23/2/2020), lebih dari 230 penerbangan telah dibatalkan, baik di bandara wilayah utara maupun selatan Tenerife. Dalam bahasa lokal, badai pasir ini disebut dengan “calima.”
Menurut keterangan juru bicara AENA, badai calima juga telah membuat sedikitnya 19 penerbangan menuju Gran Canaria dialihkan. Ia tidak secara spesifik menyebut maskapai mana yang terkena pengalihan ini.
Sejumlah penerbangan yang sudah meninggalkan Inggris menuju Gran Canary sudah dialihkan ke pulau utama Spanyol. Sementara beberapa penerbangan lainnya memilih untuk berbalik arah.
Maskapai berbiaya murah Vueling, anak perusahaan dari IAG, mengatakan bahwa beberapa penerbangannya terganggu badai pasir di Gran Canaria. Ia mengimbau semua calon penumpang untuk terlebih dahulu memeriksa status penerbangan mereka sebelum datang ke bandara.
Badan Cuaca Nasional Spanyol memperingatkan bahwa angin dengan kecepatan hingga 121 kilometer akan melanda Gran Canaria hingga Senin besok.
Hingga saat ini belum ada indikasi kapan bandara di Tenerife dan Gran Canaria dapat kembali beroperasi seperti biasa.
Gran Canaria dan wilayah sekitarnya, atau biasa juga disebut Canaries, merupakan situs wisata ternama bagi warga Eropa. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post