• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, September 29, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result
Home Budaya

Dirampas Saat Penjajahan, Belanda Kembalikan 472 Artefak Milik Indonesia

by Redaksi Asiatoday
July 11, 2023
in Budaya
Reading Time: 2 mins read
A A
0
Dirampas Saat Penjajahan, Belanda Kembalikan 472 Artefak Milik Indonesia

Ketua DPR RI, Puan Maharani. Dok

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Belanda mengembalikan 472 artefak bersejarah milik Indonesia yang pernah dirampas pada masa penjajahan.

Sebanyak 472 benda bersejarah yang dikembalikan Belanda itu terdiri atas 355 harta karun Lombok, 4 patung Singasari, 1 keris Klungkung, dan 132 koleksi Pita Maha berwujud karya-karya seni.

Pengembalian benda-benda bersejarah tersebut berlangsung di Museum Volkenkunde, Kota Leiden, Belanda, di mana Indonesia diwakili oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbud Riset-Dikti), Hilmar Farid.

RelatedPosts

UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofis Axis Yogyakarta sebagai Warisan Dunia

Reog Ponorogo Masuk Daftar Tunggu Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

UNESCO Tetapkan 3 Arsip Bersejarah Indonesia sebagai Memory of the World

Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik hal itu. Ia menekankan, seluruh peninggalan sejarah bangsa dan negara yang berada di negara lain harus dikembalikan ke tanah air.

“Sudah seharusnya peninggalan sejarah kembali ke ibu pertiwi. Ini merupakan warisan yang harus kita jaga dan perjuangkan bersama, agar anak cucu kita nanti bisa melihat bagaimana sejarah bangsa ini terbentuk,” kata Puan, dikutp Selasa (11/7/2023).

Puan pun mengingatkan agar barang-barang historis yang dikembalikan ke Indonesia dipelihara dengan baik. Di sisi lain, Puan mengapresiasi niat baik Pemerintah Belanda yang akhirnya mengembalikan harta karun milik Indonesia. Ini merupakan kedua kalinya peninggalan sejarah era kolonial Belanda tersebut dikembalikan.

“Saya mengapresiasi nait baik yang terus dilakukan oleh Pemerintah Belanda. Ini juga menunjukan hubungan kedua negara terjalin dengan sangat erat. Ini juga menjadi bukti kita telah mengesampingkan historis ke belakang,” ungkap Puan.

DPR menghargai upaya Pemerintah Belanda yang terus menerus menunjukkan itikad baik kepada bangsa Indonesia. Selain lewat pengembalian barang-barang bersejarah itu, Pemerintah Belanda beberapa waktu lalu juga telah mengakui Hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1945.

Sebelumnya, Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia bukan tanggal 17 Agustus 1945 melainkan pada 27 Desember 1945 berdasarkan Perjanjian Roem-Van Roijen.

Puan berharap rangkaian itikad baik dari Belanda semakin mempererat hubungan kedua negara.

“Niat baik yang terus dilakukan Belanda akan memiliki dampak bagi kerja sama Indonesia dan Belanda serta meningkatkan hubungan diplomatik yang berlandaskan asas kekeluargaan,” jelasnya.

Puan menilai kedekatan Indonesia dengan Belanda merupakan keniscayaan. Hal ini dipicu oleh fakta bahwa Indonesia dan Belanda terikat secara historis dan budaya.

“Hubungan Indonesia-Belanda sejak dulu telah memasuki beberapa fase yang akhirnya dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak warga Indonesia dan Belanda yang menyadari persamaan budaya dan sejarah yang bisa saling mempersatukan,” sebut Puan.

Selain itu, kata dia, banyak warga Indonesia dan Belanda menemukan bahwa mereka memiliki jejak nenek moyang yang sama. Puan menyoroti bagaimana banyak warga Indonesia yang memiliki leluhur dari Belanda melalui pernikahan campuran atau ikatan keluarga yang terjalin selama masa penjajahan.

Demikian pula tak sedikit warga Belanda menemukan jejak leluhur dari Indonesia melalui kolonisasi dan kontak budaya yang terjalin selama berabad-abad. Menurut Puan, fenomena seperti ini seharusnya dimanfaatkan untuk sesuatu hal yang positif.

Puan pun berharap kedekatan historis kedua negara akan memunculkan kekuatan bersama yang apabila digabungkan bisa menguntungkan kedua belah pihak. Terutama bagi generasi muda Indonesia dan Belanda.

“Saya berharap kedekatan Indonesia dan Belanda akan terus berlanjut. Baik dalam bidang kerja sama, investasi, pertukaran budaya dan hubungan masyarakat hingga akhirnya menghasilkan keuntungan bagi kedua negara,” tutup Puan. (AT Network)

Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tags: Kerjasama Indonesia-Belanda
Previous Post

Militer Rusia Gempur Kyiv Sebelum KTT NATO Dimulai

Next Post

Buang Limbah di ZEE Indonesia, Bakamla Tahan Kapal Supertanker Iran

Next Post
Kapal Tanker Ditangkap, Iran Protes Pemerintah Indonesia

Buang Limbah di ZEE Indonesia, Bakamla Tahan Kapal Supertanker Iran

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Mengapa Mohammed bin Salman Berambisi Bangun Fasilitas Nuklir?
  • TikTok Shop Resmi Dilarang di Indonesia, Pedagang Diajak Beralih ke Marketplace E-Commerce
  • Pemerintah Indonesia Siapkan Insentif Tambahan Percepat Hilirisasi Batubara
  • Mafia Nikel di Konawe Utara Rugikan Negara Rp3,7 Triliun
  • Krisis Utang, Negeri Ghana Bangkrut
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist