ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kuatnya tekanan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada TikTok membuat CEO TikTok sekaligus Chief Operating Officer ByteDance, Kevin Mayer mengundurkan diri.
Padahal dia baru saja menjabat selama kurun waktu tiga bulan.
Kabar mengejutkan ini datang dari informasi internal TikTok dan ByteDance yang dikutip The Verge. Posisinya sementara akan digantikan oleh General Manager TikTok, Vanessa Pappas. Banyak pihak meyakini Mayer tidak bisa membawa TikTok keluar dari ancaman blokir oleh Amerika sehingga memilih mundur.
Diketahui bahwa pemerintah Amerika Serikat memberikan tenggat waktu bagi TikTok sekaligus ByteDance untuk melepas sahamnya kepada publik sehingga dibeli oleh perusahaan atau investor Amerika. Mereka berdalih cara ini bisa melepaskan pengaruh China dan menjamin keamanan data warga Amerika.
“Selama beberapa minggu kondisi politik berubah drastis, saya telah melakukan pertimbangan mendalam mengenai perubahan struktural yang dibutuhkan perusahaan, termasuk peran saya sebagai pemimpin global,” tulis Mayer dalam surat internal perusahaan dan menyatakan mundur.
Informasi dari pihak internal TikTok dikutip dari Financial Times mengakui bahwa saat Kevin Mayer menerima jabatan di TikTok dia tidak menyadari konflik yang bakal terjadi antara AS dan China bakal menyeret perusahaan yang dipimpinnya.
Pendiri sekaligus CEO ByteDance, Zhang Yiming mengaku sudah mengetahui keputusan Mayer. Dia juga sangat menyadari posisi TikTok terdesak oleh pemblokiran yang dilakukan di India terkait ketegangan antara dua negara.
Kevin Mayer sebelum menerima jabatan di TikTok pada bulan Mei sebenarnya sudah memegang posisi penting di Disney ditambah perusahaan hiburan ini juga baru merilis layanan streaming Disney Plus. Mayer berjasa dalam membantu Disney mengakuisisi Marvel, Pixar, dan Lucasfilm. (ATN)
Discussion about this post