ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY) menjalin kolaborasi dengan Fourth Partner Energy (4PEL), pengembang solusi tenaga surya asal India mendirikan PT Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS).
EMITS yang merupakan perusahaan penyedia solusi tenaga surya terintegrasi di Indonesia, akan menggabungkan kompetensi Fourth Partner Energy dalam membangun dan mengoperasikan lebih dari 550 MW Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di India dan sejumlah negara lainnya.
Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid mengatakan, kerja sama ini merupakan wujud strategi perseroan dalam mendiversifikasi portofolio bisnis, mencapai tujuan keberlanjutan, meningkatkan kinerja ESG (Environmental, Social, Governance), serta mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025.
“Untuk merealisasikan potensi ini tentunya diperlukan investasi yang besar dan kerja sama dari berbagai pihak. Indika Energy berkomitmen untuk menjadi bagian dari perjalanan Indonesia dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki melalui kerja sama dengan mitra berpengalaman guna menghadirkan solusi tenaga surya yang terpercaya dan berbiaya kompetitif bagi Indonesia,” kata Arsjad dalam keterangan resminya, Jumat (5/3/2021).
Merujuk pada data Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi bauran EBT hingga akhir 2020 diperkirakan mencapai 10.467 MW atau 11,51 persen dari total konsumsi energi nasional. Meski menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,3 persen dibandingkan tahun 2019, realisasi ini masih lebih rendah dari target 13 persen yang ditetapkan Kementerian ESDM untuk tahun 2020.
Adapun, untuk mencapai target bauran EBT 23 persen pada 2025, Kementerian ESDM memproyeksikan total investasi yang dibutuhkan akan mencapai USU36,95 miliar. Untuk menjawab tantangan ini, EMITS berencana untuk melakukan investasi di Indonesia hingga USD500 juta sepanjang tahun 2021 hingga 2025.
Sebagai informasi, Fourth Partner Energy merupakan penyedia solusi energi tenaga surya terdepan di India yang berfokus pada sektor komersial dan industrial. Perusahaan ini memiliki portofolio PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 550 MW di 24 negara bagian.
Salah satu proyek terbesar Fourth Partner Energy adalah taman panel surya berkapasitas 100 MW di Uttar Pradesh, yang nantinya akan memasok energi untuk salah satu perusahaan semen terbesar di India.
Co-founder dan Executive Director Fourth Partner Energy, Vivek Subramanian mengatakan, kerja sama dengan Indika Energy adalah bagian penting dari strategi ekspansi perseroan ke sejumlah pasar utama di Asia Tenggara.
“Indonesia memiliki potensi pengembangan sektor energi terbarukan yang sangat besar, sejalan dengan target agresifnya untuk melakukan dekarbonisasi. EMITS siap mengambil peran penting dalam transisi energi hijau di Indonesia dengan menghadirkan listrik yang bersumber dari energi yang lebih bersih dan berbiaya lebih rendah dibandingkan tarif jaringan, serta dapat membantu tujuan pembangunan berkelanjutan” ungkapnya.
Saat ini, secara mayoritas Fourth Partner Energy dimiliki oleh The Rise Fund, social impact fund terbesar di dunia dengan total dana kelolaan sebesar USD5 miliar. The Rise Fund didirikan oleh TPG Global, bekerja sama dengan berbagai tokoh dunia, seperti Bono (vokalis grup band U2 asal Irlandia), Ratu Rania dari Yordania, dan Jeff Skoll (presiden pertama eBay).
The Rise Fund memfokuskan investasinya pada perusahaan yang memiliki dampak positif dan terukur terhadap aspek sosial dan lingkungan, serta mampu menghasilkan imbal hasil kompetitif secara finansial.
Sementara itu, bagi Indika Energy, pendirian EMITS akan berkontribusi terhadap pencapaian komitmen perusahaan untuk meningkatkan porsi pendapatan dari sektor non-batu bara sebesar 50 persen pada tahun 2025.
“Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di sektor energi terbarukan dan saat ini kami melihat mulai meningkatnya permintaan atas solusi energi bersih dan ramah lingkungan. Indika Energy berkomitmen untuk berkontribusi secara signifikan dan terus menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tutup Arsjad. (AT Network)
Discussion about this post