ASIATODAY.ID, JAKARTA – Dewan Rempah Indonesia (DRI) tengah menggagas pertemuan bisnis dan pameran rempah terbesar di dunia yang dipusatkan di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
“Salah satu target kita dengan mengadakan acara pameran rempah di Danau Toba ini agar pemerintah mau membuat kebijakan untuk mengembalikan lagi kejayaan rempah Indonesia,” kata Ketua Harian Dewan Rempah Indonesia (DRI), Suhirman Mulyodiharjo didampingi sejumlah pengurus DRI seperti Dwi Suryawati Said, Lukman Basri dan Adelina Zahir dalam keterangannya Minggu (19/9/2021).
Sebagai negara pengekspor rempah-rempah di pasar dunia, saat ini Indonesia masih kalah dibanding dengan negara tetangga seperti India dan Vietnam. Bahkan nilai ekspor rempah Indonesia jauh di bawah Vietnam.
Menurut dia, penyebab hal ini karena pemerintah dianggap belum maksimal membuat payung hukum untuk mengakomodasi seluruh kegiatan usaha rempah di Indonesia. Payung hukum itu dapat berupa kepres, PP, maupun undang-undang.
“Event ini kami anggap penting agar pemerintah membuat kebijakan sebagai payung hukum dalam mengembalikan kejayaan rempah di Indonesia,” imbuhnya.
Pertemuan dan pameran rempah itu nantinya akan dikemas dengan Indonesia Spice Business Forum & Exhibition 2021 (ISBFE 2021). Acara yang pertama dilaksanakan ini akan diselenggarakan pada 10-13 Desember 2021 mendatang di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Event ini digagas oleh Dewan Rempah Indonesia (DRI) bersama dengan Kementerian Pertanian dan Kadin Sumatera Utara, serta Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI).
Selain itu juga mendapatkan dukungan penuh dari Kadin Indonesia, Pemerintah Daerah Sumatera Utara, dan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves), serta Kementerian Perekonomian.
ISBFE 2021 akan diikuti oleh seluruh komponen pemangku kepentingan rempah di seluruh Indonesia dan mengundang keikutsertaan dari mancanegara terutama para importir dan pengolah rempah yang menjadi sasaran ekspor rempah Indonesia seperti Singapura, Uni Emirat Arab, India, Maroko, Aljazair, Tunisia, AS, Belanda, Brasil, Jerman, Belgia, dan banyak lagi.
Acara ISBFE ini merupakan pengejawantahan dari amanat Joko Widodo Presiden Republik Indonesia pada tahun 2017 untuk bersama-sama mengembalikan kejayaan rempah Indonesia.
Amanat yang sangat penting ini telah disambut oleh kementerian terkait dan dunia usaha dengan meluncurkan berbagai program yang dipopulerkan dengan nama Spice Up The World.
Oleh karena itu, Kadin Indonesia melalui Kadin Sumatera Utara sebagai tuan rumah ISBFE 2021 ini berinisiatif menyelenggarakan acara yang secara nyata mempertemukan para petani, pengusaha, UMKM, dan pengolah rempah dalam satu forum bisnis yang benar-benar konkret dan terukur untuk meningkatkan ekonomi nasional melalui perniagaan rempah baik di Indonesia maupun mancanegara.
Selain menyelenggarakan Pameran Rempah Nusantara yang akan diikuti oleh seluruh pemerintah daerah di seluruh Indonesia yang memiliki produk unggulan rempah, ISBFE 2021 akan menyelenggarakan Konferensi Internasional Rempah pertama yang akan mengundang pembicara-pembicara kunci dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
Acara ini diagendakan untuk dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, dan diselenggarakan secara offline dari Kawasan Danau Toba, serta online melalui platform virtual event untuk memaksimalkan keikutsertaan publik dan dunia internasional.
Dengan ISBFE 2021, diharapkan Indonesia dapat mengembalikan Kejayaan Rempah Indonesia serta secara aktif membumbui dunia dengan meningkatkan perniagaan rempah ke seluruh penjuru dunia. (ATN)
Discussion about this post