ASIATODAY.ID, JAKARTA – Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maung berkapasitas 230 megawatt (MW) di Banjarnegara, Jawa Tengah, segera dimulai. Proyek ini melibatkan perusahaan Korea Selatan (Korsel), Korea Southern Power Co.Ltd (KOSPO)
Selain itu melibatkan pula PT Nindya Karya (Persero) dan PT Indonesia Power yang merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero). Bersama KOSPO, kedua perusahaan akan membentuk joint venture company (JVC).
Melalui keterangan tertulis BKPM, Sabtu (18/01/2020), dijelaskan bahwa penandatanganan nota kesepahaman bersama telah dilaksanakan dan disaksikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, di kantor BKPM, Jumat (17/01/2020). Selanjutnya pembentukan JVC akan diproses dalam satu bulan ke depan.
Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Plt Dirut Indonesia Power M Ahsin Sidqi, Plt Dirut Nindya Karya Haedar A Karim, dan Wakil Presiden KOSPO, Byung Hee Min.
Bahlil meminta pembangunan PLTA tersb bisa dikerjakan dalam 4 tahun. PLTA ini nantinya diharapkan bisa mendongkrak peningkatan energi baru terbarukan (EBT) menuju 23 persen dari total ketersediaan listrik di Indonesia.
Bahlil juga menjamin pemerintah akan mengawal proses pembangunan PLTA tersebut agar tidak mandek karena masalah perizinan maupun penggunaan lahan. Di sisi lain, investasi yang dilakukan harus ikut menguntungkan pengusaha daerah. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post