ASIATODAY.ID, KUALA LUMPUR – Malaysia menyerukan negara-negara anggota ASEAN untuk segera melahirkan konsensus dalam menyikapi aliansi pertahanan Indo Pasifik baru antara Amerika Serikat (AS), Australia dan Inggris (AUKUS).
AUKUS yang diluncurkan bulan lalu, akan memberi Australia pengetahuan dan kekuatan untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir dalam rangka menjawab peningkatan kekuatan China, di Laut China Selatan.
Rencana tersebut telah memecah belah negara-negara di Asia Tenggara, dimana Indonesia dan Malaysia memperingatkan aliansi itu bisa mengakibatkan perlombaan senjata di kawasan tersebut. Sedangkan Filipina, sekutu pertahanan AS, mendukung pakta tersebut.
Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, pertemuan negara-negara ASEAN yang berlangsung bulan depan akan membuka kemungkinan bagi blok tersebut untuk menyetujui respons bersama atas AUKUS.
“Permainan akhir kami seperti biasa adalah memastikan stabilitas kawasan, terlepas dari keseimbangan kekuatan antara AS atau China,” katanya di depan Parlemen Malaysia, sebagimana dilaporkan Reuters.
“Pemahaman di ASEAN akan membantu kita dalam menghadapi dua kekuatan besar ini,” imbuhnya.
AUKUS pada dasarnya dilihat sebagai tanggapan sekutu Barat untuk mencegah hegemoni China di Asia Tenggara, secara signifikan di Laut China Selatan.
Kementerian Internasional Malaysia pekan lalu memanggil duta besar China di Kuala Lumpur untuk memprotes keberadaan kapal-kapal Beijing di perairannya.
China telah menyatakan, rencana AUKUS membahayakan perdamaian dan stabilitas regional.
Amerika Serikat, bagaimana pun, menyebutkan, aliansi itu tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan Indo Pasifik dan tidak ditujukan kepada negara mana pun. (ATN)
Discussion about this post