• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • id
    • ar
    • zh-CN
    • en
    • fr
    • de
    • id
    • ko
    • no
    • ru
Friday, March 24, 2023
AsiaToday.id
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Pendapatan ESSA Tembus US$557 Juta Periode Januari-September 2022

by Redaksi Asiatoday
October 10, 2022
in Korporasi
2 min read
0
Pendapatan ESSA Tembus US$557 Juta Periode Januari-September 2022

Kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) PT Surya Esa Perkasa Tbk. Ist

ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA: IJ), perusahaan publik yang bergerak di bidang Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) dan pabrik Amonia, kembali mencatatkan kinerja gemilang untuk periode sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2022.

ESSA membukukan rekor pendapatan US$557 juta, meningkat signifikan sebesar 132% YoY dan EBITDA sebesar US$269 juta, meningkat 136% YoY, berkat operasi yang kuat dan kondisi pasar yang menguntungkan.

Dinamika pasar komoditas global yang terus meningkat serta situasi geopolitik yang panas semakin mendorong kenaikan harga komoditas. Peningkatan harga Amonia & LPG masih terus berlanjut mengikuti harga gas & minyak mentah yang tinggi di seluruh dunia. Dengan masih berlanjutnya kendala pasokan gas di Eropa sehubungan dengan konflik Rusia-Ukraina, harga gas masih tetap tinggi dengan disertai efek knock-on pada biaya produksi amonia.

RelatedPosts

Bank Mandiri Tebar Dividen Rp24,7 Triliun

HSBC Akuisisi Silicon Valley Bank Cabang Inggris yang Kolaps

Taixin Singapura Jadi Pengendali Baru Proyek Smelter Nikel Bersama Vale di Bahodopi

Adapun harga amonia di Asia telah stabil pada tingkat yang lebih tinggi sekitar 900 dolar AS per metrik ton (MT) sejalan dengan harga global.

Realisasi harga amonia ESSA pada Jan-Sep 2022 melonjak 105% YoY menjadi 902 dolar AS/MT dibandingkan dengan 441 dolar AS/MT Jan-Sep 2021. Produksi amonia ESSA pada periode ini meningkat 16% YoY hingga menghasilkan rekor pendapatan dalam bisnis amonia Perseroan.

Pada Jan-Sep 2022 ini, penjualan amonia memberikan kontribusi 93% terhadap pendapatan ESSA.

“Keunggulan operasional yang konsisten didukung oleh harga Amonia & LPG yang lebih tinggi telah membantu ESSA untuk mempertahankan kinerja yang solid. ESSA tetap berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi sumber daya Indonesia dengan berinvestasi di sektor riil, mengembangkan sumber daya manusia, dan menciptakan peluang untuk pertumbuhan lebih lanjut. Selain Blue Amonia, ESSA juga menjajaki berbagai peluang hilir terkait gas karena kami tetap berkomitmen untuk memberikan nilai lebih bagi pemegang saham dengan mengembangkan bisnis lebih lanjut,” kata Chander Vinod Laroya, Presiden Direktur ESSA melalui keterangan resmi, Senin (10/10/2022).

ESSA telah memanfaatkan kas yang lebih tinggi yang dihasilkan untuk menurunkan utang sebesar 32% menjadi 332 juta dolar AS pada akhir September 2022, dibandingkan dengan 487 juta dolar AS pada akhir Desember 2021. Langkah tersebut telah menghasilkan neraca Perseroan yang lebih kuat dengan rasio Debt-to-Equity saat ini di 0,7x.

ESSA melalui anak usahanya PT Panca Amara Utama (PAU), telah melanjutkan studi kelayakan proyek Blue Amonia sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Japan Oil, Gas, and Metal National Corporation (“JOGMEC”), Mitsubishi Corporation (“MC”), dan Institut Teknologi Bandung (“ITB”) pada Maret 2021.

PAU selanjutnya telah menandatangani MoU dengan JGC Corporation pada Agustus 2022 untuk mengukur emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di pabrik amonia miliknya. Kolaborasi PAU dengan JGC diharapkan dapat berkontribusi pada penyempurnaan pedoman produksi amonia bersih, selangkah lebih dekat lagi dengan Blue Amonia untuk dunia yang lebih baik dan lebih bersih. Studi kelayakan dan pengukuran GRK diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2023. (AT Network)

Tags: AmoniaESSAPT Surya Esa Perkasa Tbk
Previous Post

Bencana Banjir di Indonesia: 150.322 Jiwa Terdampak, 10 Orang Tewas

Next Post

Huayue Nickel Cobalt Mampu Produksi Nikel 60.000 Ton di Indonesia

Next Post
Huayue Nickel Cobalt Mampu Produksi Nikel 60.000 Ton di Indonesia

Huayue Nickel Cobalt Mampu Produksi Nikel 60.000 Ton di Indonesia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Jepang Akhiri Pembatasan Ekspor Bahan Mentah Cip ke Korea Selatan
  • 9 Warga China Tewas Ditembak di Kawasan Tambang Emas di Afrika Tengah
  • Indonesia, Malaysia dan Thailand Komitmen Perkuat Ekonomi di Kawasan
  • Nikel Indonesia Bisa Habis, Hilirisasi Jadi Kunci
  • Pertemuan Pertama ASEAN SOM WG on DMP, Bahas Prosedur Pengambilan Keputusan
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
  • ENERGI HIJAU
  • TRAVEL
  • EVENT
  • SAINS & LINGKUNGAN
  • KORPORASI
  • FORUM

© 2022 Asiatoday.id - Asiatoday Network.