ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Trinitan Global Pasifik berkomitmen membangun sektor ekonomi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia, tanpa meninggalkan core bisnis utamanya.
“Trinitan Global Pasifik tetap mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, di tengah isu global tentang perubahan iklim dan meningkatnya tuntutan gaya hidup eco-living,” kata Direktur Trinitan Global Pasifik Christopher Liawan, melalui keterangan tertulisnya yang diterima, Selasa (25/2/2020).
Statemen Christopher ini menanggapi dilepasnya sejumlah saham anak perusahaannya, PT Sky Energi Indonesia Tbk (JSKY), di lantai bursa saham. Padahal, Trinitan telah membidani lahirnya emiten yang bergerak di bidang pengembangan energi terbarukan melalui produksi solar panel itu.
Christopher menjelaskan hal ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan investasi di industri lain yang menyokong kebutuhan pertumbuhan JSKY.
“Penjualan saham itu melalui mekanisme repo (repurchase agreement) kepada beberapa pihak guna mendukung kinerja JSKY dalam mencapai target pendapatan Rp1 triliun di 2020,” jelasnya.
Repo adalah mekanisme penjualan saham antara dua pihak yang diikuti dengan perjanjian, yang di kemudian hari telah ditentukan saham itu akan dibeli kembali dengan harga tertentu yang telah disepakati.
Pengamat energi yang juga Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah yang dilakukan oleh PT Trinitan Global Pasifik merupakan bentuk dari sikap wait and see investor di sektor energi terbarukan.
“Menurut saya, mereka tidak benar-benar pergi, hanya wait and see saja, karena biar bagaimana pun potensi bisnis EBT di Indonesia masih sangat baik,” terangnya.
Mamit memandang, investor baiknya tidak perlu ragu berinvestasi, karena ada komitmen pemerintah untuk mengembangkan EBT sangat kuat. Hal ini tercermin dari target bauran energi yang hendak dicapai pada 2025 yakni sebesar 23 persen. Selain itu RUU EBT masuk ke dalam daftar Prolegnas.
“Kendati ada kesan pemerintah setengah hati, tapi setidaknya ada harapan dan titik terang bahwa EBT ini dikembangkan di Indonesia,” jelasnya.
Pada penghujung 2019, Sky Energi Indonesia telah memperoleh kontrak proyek-proyek pembangkit tenaga listrik energi terbarukan di Papua dari PT PLN (Persero) sekitar Rp300 miliar.
Melalui berbagai proyek ini, perseroan memproyeksikan akan meningkatkan laba bisnisnya menjadi Rp106 miliar pada 2020. Serta mendongkrak aset perusahaan menjadi Rp717 miliar pada 2020 dari tahun sebelumnya sebesar Rp607 miliar.
Sky Energi Indonesia merupakan salah satu perusahaan andalan di dalam kelompok bisnis PT Trinitan Global Pasifik. Fokus bisnis Trinitan Group meliputi sektor pembangunan ekonomi energi terbarukan (renewable energy) dan ekonomi hijau (eco-green), solar module, solar cell, smarthouse (eco living), LED lighting (smart lighting), dan rancang bangun pembangkit listrik terbarukan. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post