ASIATODAY.ID, SIMALUNGUN – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau Women 20 (W20) resmi digelar di kawasan wisata Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara.
KTT ini berlangsung dari tanggal 19-21 Juli 2022 dan dihadiri 41 delegasi dari 15 negara dan ini menjadi salah satu Engagement Group G20 Indonesia Presidency 2022.
Dalam KTT ini, forum akan lebih memperkuat dan mempertajam 8 poin komunike yang sudah disepakati sebelumnya.
Diketahui, W20 sendiri sudah memiliki komunike atau rekomendasi lebih dulu yang sudah disepakati semua delegasi dan sudah jauh-jauh hari mengadakan kickoff meeting.
Dalam forum W20 Summit ini, poin-poin rekomendasi tersebut akan diperkuat.
“Diskusi dan rekomendasi konkret untuk tindakan yang telah dimulai dan akan diperkuat di sini. KTT W20 ini akan membentuk dan mempengaruhi komitmen para pemimpin G20 pada bulan November, yang akan membantu mengkatalisasi kemajuan,” jelas Chair W20 Hadriani Uli Silalahi, dalam seremoni pembukaan W20 Summit.
Menurut Uli, forum W20 ini fokus membahas topik kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, utamanya perempuan marjinal yang berada di pedesaan dan penyandang disabilitas.
“Isu-isu yang dibahas W20 ini terkait erat dengan bahasan di Working Group maupun Engagement group di seluruh Presidensi G20. Rekomendasi dari W20 akan dibawa di KTT G20,” kata Uli.
Adapun, 8 poin penting komunike W20 adalah sebagai berikut:
Pertama, mengadopsi strategi nasional keadilan dan kesetaraan gender sejalan dengan penerapan HAM.
Kedua, membangun G20 Data Gender Network untuk memastikan kepastian data gender.
Ketiga, mempromosikan peraturan anti kekerasan gender dan meratifikasi konvensi ILO 190.
Keempat, mendorong keberlangsungan Women Enterpreneurs Finance Initiative dan berkomitmen memberikan pendanaan US$350 juta.
Kelima, mengalokasikan dana 1 persen dari pajak global yang disepakati negara G20 untuk membantu pendanaan bagi UMKM yang dijalankan perempuan.
Keenam, meningkatkan investasi infrastruktur inklusif sebesar 25 persen di pedesaan pada 2030.
Ketujuh, menjalankan mandat memperkerjakan penyandang disabilitas di sektor publik tidak kurang dari 3 persen. Kedelapan, membangun dan memberdayakan perempuan penyandang disabilitas dan anak-anak perempuan di pedesaan.
“Setelah dipertajam, 8 poin komunike ini akan kami serahkan secara langsung kepada Presiden Joko Widodo selaku pemimpin Presidensi G20 Indonesia pada saat acara penutupan W20 Summit,” tandas Uli. (ATN)
Discussion about this post