ASIATODAY.ID, JAKARTA – Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) membutuhkan USD6,8 miliar selama enam bulan ke depan untuk mencegah kelaparan di tengah krisis Covid-19.
WFP yang baru saja dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pekan lalu atas upayanya mencegah penggunaan kelaparan sebagai senjata perang dan konflik, mengatakan sejauh ini telah mengumpulkan USD1,6 miliar.
“Kami membutuhkan lebih banyak uang guna memastikan dunia terhindar dari kelaparan,” kata Direktur Eksekutif WFP David Beasley dalam konferensi yang diselenggarakan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), dikutip dari CAN, Rabu (14/10/2020).
WFP mencatat 7 juta orang telah meninggal karena kelaparan pada tahun ini akibat pandemi Covid-19. Angka itu dapat meningkat di seluruh dunia dan diprediksi merenggut lebih dari 1 juta nyawa.
“Jika kita tidak memilah-milah Covid-19, tingkat kematian akibat kelaparan bisa tiga, empat, atau lima kali lipat,” kata Beasley.
WFP yang berbasis di Roma mengungkapkan dana itu untuk membantu sekitar 97 juta orang di sekitar 88 negara setiap tahun. Lantaran satu dari sembilan orang di seluruh dunia masih belum cukup makan. Adapun, setelah menurun selama beberapa dekade, kelaparan dunia kembali meningkat sejak 2016. Hal itu didorong dua momok yaitu konflik dan perubahan iklim.
“Jika Anda berpikir tentang kekayaan di Bumi saat ini, kita seharusnya tidak melihat satu anak pun kelaparan atau mati karena kelaparan,” kata Beasley.
WFP telah mengirimkan kargo medis ke lebih dari 120 negara selama pandemi Covid-19. Lembaga PBB itu juga menyediakan layanan penumpang untuk mengangkut relawan kemanusiaan saat penerbangan komersial tidak tersedia. Badan tersebut, organisasi kemanusiaan terbesar di dunia, sepenuhnya didanai sumbangan. Mereka menyediakan makanan sekolah untuk 17,3 juta anak di seluruh dunia dan mengirimkan 4,2 juta ton makanan ke daerah atau negara yang membutuhkan pada 2019. (CNA/ATN)
Discussion about this post