• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
  • Arabic
  • Chinese (Simplified)
  • English
  • French
  • German
  • Indonesian
  • Korean
  • Norwegian
  • Russian
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia Hasilkan Limbah Pangan 48 Juta Ton, Kerugian Ekonomi Rp551 Triliun

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
June 20, 2022
in Sains & Lingkungan
2 min read
0
Picu Perubahan Iklim, Indonesia Didorong Tangani Limbah Pangan

Tempat pembuangan limbah makanan di Indonesia. ilustrasi

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia menghadapi masalah besar dalam pengelolaan limbah pangan. Pasalnya, selain tata kelola yang masih buruk, dibutuhkan kolaborasi untuk mengatasi masalah ini.

Merujuk hasil Studi Food Loss and Waste, Indonesia membuang 23 juta-48 juta ton limbah makanan per tahun pada periode 2000-2019 yang mengeluarkan sekitar 82,26 Mton CO2eq per tahun atau 7,29 persen dari total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Indonesia. Limbah pangan ini juga menyumbang sekitar 40,4 persen dari total sampah Indonesia pada 2020.

Sementara, produksi limbah pangan di Indonesia menyebabkan kerugian ekonomi antara Rp213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun.

RelatedPosts

Konservasi Raja Ampat, Pemerintah Indonesia Diganjar Blue Park Awards

Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan

Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon

Riset: 43 Persen Sungai di Dunia Tercemar Limbah Farmasi

PBB Luncurkan SOFF, Inisiatif Pendanaan Baru untuk Mendukung Aksi Iklim

Menurut Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Medrilzam, untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan perubahan mindset dari semua pihak dari hulu ke hilir.

Dalam permasalahan food waste and loss, masyarakat sebagai konsumen didorong untuk lebih bijak dalam konsumsi agar dapat mengurangi mubazir pangan.

“Kolaborasi jadi kata kunci terutama terkait pengelolaan rantai pasok pangan perlu terus ada kolaborasi. Bappenas mendorong G20 dan T20 untuk dapat dijadikan momentum knowledge sharing serta memberikan pemikiran inovatif berbagai kebijakan baik di tingkat global maupun nasional,” jelas Medrilzam, Senin (20/6/2022).

Direktur Center for Transdisciplinary and Sustainability Science (CTSS) IPB Damayanti Buchori menyampaikan, kerja sama internasional dapat mendukung setiap negara mengatasi susut dan limbah pangan. Kerja sama global juga dapat membantu peningkatan produksi pangan yang berdampak positif pada perekonomian.

Upaya penanganan food waste lain yang perlu dilakukan antara lain memperkuat komunikasi penggiat dan donator, memperkuat Focus Group Discussion untuk penyusunan regulasi, membuat MoU dengan berbagai pihak, memfasilitasi pengurangan food waste, edukasi serta kajian penyusunan database agar target penurunan menjadi clear.

Akademisi dari IPB Dominicus S. Priyarsono menyampaikan, perlu solusi teknologi yang tepat yang dapat mengubah waste menjadi pangan, tidak hanya pakan.

Oleh karena itu, kerja sama internasional penting untuk saling berbagi informasi dan pengalaman dalam mengatasi susut dan limbah pangan di masing-masing negara.

“Kebutuhan pangan Indonesia semakin besar. Untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan jumlah penduduk yang besar, sementara jumlah lahan sawah tidak bertambah. Kita sangat mengapresiasi para penyedia kebutuhan pangan serta para pihak yang menggalakkan kegiatan susut dan limbah pangan,” ungkapnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Indah Budiani berharap kolaborasi berbagai pihak dapat membantu percepatan praktik pengurangan food loss and waste di industri terkait.

Menurutnya kolaborasi ini akan membawa hasil yang lebih masif dalam upaya bersama mengurangi limbah pangan.

“Kegiatan diskusi ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk G20 melalui penyusunan policy brief sebagai jalan keluar permasalahan FLW dalam mendorong sustainable development. Adanya diskusi ini juga diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan, yang dapat didiskusikan hingga ke tingkat internasional,” tandasnya. (ATN)

Tags: Food WasteLimbah PanganSustainable Development Goals
Previous Post

SkyTrax Rilis 10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2022

Next Post

British Petroleum dan Petronas Diminta Mulai Eksplorasi Migas Indonesia

Related Posts

UNDP Dukung Penuh Indonesia Terbitkan SDG Bond di Pasar Global
Sains & Lingkungan

UNDP Dukung Penuh Indonesia Terbitkan SDG Bond di Pasar Global

June 18, 2022
UN Global Compact Sinergikan Belt Road Initiative (BRI) dengan SDGs 2030
News

UN Global Compact Sinergikan Belt Road Initiative (BRI) dengan SDGs 2030

June 4, 2022
Alumni Universitas Hiroshima Jepang (HUAAI) Siap Berperan dalam SDGs di Indonesia 1
News

Alumni Universitas Hiroshima Jepang (HUAAI) Siap Berperan dalam SDGs di Indonesia

May 30, 2022
Indonesia Siap Jadi Hub Produksi dan Distribusi Vaksin di Asia Tenggara
News

Ekonomi di Asia Pasifik Belum Pulih, Capaian SDGs Mundur

May 23, 2022
Menggiurkan, Peluang Investasi Hijau di Indonesia
Business

Tren Investasi Hijau di Indonesia Tumbuh Signifikan

May 20, 2022
Huawei dan GTech Kolaborasi dalam Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Inovasi di Indonesia
Sains & Lingkungan

Huawei dan GTech Kolaborasi dalam Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Inovasi di Indonesia

April 29, 2022
Next Post
Invasi Rusia ke Ukraina Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia dan ICP

British Petroleum dan Petronas Diminta Mulai Eksplorasi Migas Indonesia

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Konservasi Raja Ampat, Pemerintah Indonesia Diganjar Blue Park Awards
  • Di Forum UNOC, Indonesia Ungkap Komitmen 32,5 Juta Hektar Kawasan Konservasi Perairan
  • EKONOMI INDONESIA: Pendapatan Negara Semester I/2022 Tembus Rp1.317,2 Triliun
  • Energy Expert, Inovasi Alibaba Cloud untuk Menghitung Emisi Karbon
  • Pekerja Mogok Kerja, Penerbangan di Bandara Paris Lumpuh  
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

ArabicChinese (Simplified)EnglishFrenchGermanIndonesianKoreanNorwegianRussian